Sonora.ID - Umur yang masih muda seyogyanya membuat orang membuka peluang buat menikmati hidup sebaik mungkin: belajar, bercengkerama, mempelajari hal baru, dan berpetualang.
Tapi, tak sedikit pula orang yang mengidentikkan masa muda dengan masalah-masalah: keuangan, cita-cita, prinsip dan idealisme hidup, hingga yang paling umum, percintaan.
Kita bisa menyebutnya sebagai quarter lifer crisis atau apapun, tentu saja. Tapi, bukankah yang paling tepat dilakukan ketika menghadapi masalah ialah mencari solusinya?
Maka dari itu, di sini akan kita bahas cara supaya kamu bisa mendapat solusi atas masalah yang disebut terakhir di deretan masalah quarter life crisis itu (yap! soal percintaan).
Mungkin, kadang kamu merasa bahwa ketika umurmu sudah memasuki waktu yang pas untuk menikah, itu ialah masa di mana kamu harus menemukan jodoh sesegera mungkin.
Lawan jenis datang silih berganti, menciptakan angan-angan di kepalamu seperti "andaikan dia jadi punyaku..." dan lain-lain.
Padahal, yang sebenarnya terjadi ialah kamu bingung menentukan mana yang tepat untuk menemanimu seumur hidup.
Yap, betul, kita sedang bicara soal memilih jodoh.
Maka, untuk mengetahui bahwa seseorang mungkin bisa jadi jodoh yang tepat untukmu, kamu bisa memperhatikan beberapa hal berikut.
Punya Kepribadian yang Mirip
Ini bukan waktu buat tahu apakah seseorang yang sedang kamu sukai juga balik menyukaimu.
Lebih jauh, ini adalah tentang mengetahui apakah seseorang yang kamu dekati adalah jodohmu.
Salah satu ciri bahwa dia jodohmu adalah bila dia punya karakteristik kepribadian yang mirip denganmu.
Ini adalah konsep umum yang telah dikenal banyak orang.
Sebagaimana Adam dan Hawa, bila seseorang adalah jodohmu, maka kamu akan menjalani seluruh kehidupan ini dengan seseorang yang mengenalmu dengan amat baik, karena sejatinya, dirimu adalah cerminan dirinya.
Saling Melengkapi
Mungkin ciri ini terkesan bertentangan dengan yang sebelumnya. Tapi, sungguh, jodoh selalu merupakan orang yang bersedia melengkapi kekurangan satu sama lain.
Itu bukan berarti kalian punya sifat yang bertentangan.
Tapi, yang sebenarnya terjadi ialah kalian punya ruang toleransi amat besar terhadap kekurangan pasangan, sehingga memiliki kesadaran yang tinggi untuk saling menerima dan memaafkan.
Baca Juga: Bosen Jadi Jomblo Akut? Coba Terapkan 5 Tips Fengshui Berikut Ini untuk Menarik Jodoh!
Menerima Keluargamu dengan Baik
Kita tahu bahwa menikah berarti menyatukan dua keluarga besar, dan itu merupakan tanggung jawab yang harus diemban sepasang suami-istri seumur hidup.
Maka, untuk menikah, saling mencintai saja tak pernah cukup.
Kamu harus memastikan bahwa pasanganmu mencintai keluargamu sebagaimana dia mencintaimu. Sebaliknya, kamu juga harus membayar kasih sayang itu dengan melakukan hal yang sama.
Bila hal tersebut ada padamu dan pasanganmu, pernikahan kalian akan menjadi petualangan yang menggembirakan dan minim konflik.