Sonora.ID - Rumahku, istanaku. Itu adalah semboyan yang sering kita dengar dan diucapkan oleh mereka yang amat mencintai rumahnya.
Ungkapan itu tentu tidak salah. Bagaimana tidak, sebuah rumah ialah tempat di mana seseorang melakukan kegiatan, berlindung, beristirahat, dan menjalani hidup hingga akhir hayat.
Maka wajar bila kita lihat ada rumah-rumah yang keadaannya masih amat baik meski telah berdiri berdekade-dekade yang lalu. Alasannya, ya, tentu saja karena si empunya rumah masih hidup dan merawat rumah tersebut dengan baik.
Namun, sebaliknya, bukan hal yang mengagetkan bila ada rumah yang menjelma seperti kerajaan setan karena keadaannya yang memprihatinkan.
Kesan angker, berhantu, dan antah-berantah menguar dari rumah semacam itu.
Pada umumnya, yang terjadi ialah si empunya rumah sudah lama meninggal, sementara anak-anaknya telah punya hidup lain di perantauan sehingga membiarkan rumah orang tuanya kosong tak berpenghuni dalam waktu lama.
Dalam keadaan semacam ini, beberapa orang menggunakan kesempatan untuk menyewa dan bahkan membeli rumah semacam itu karena alasan biaya.
Konon, rumah tua punya harga yang jauh lebih terjangkau ketimbang yang lain.
Tapi, tentu saja, membeli atau menyewa sebuah rumah tua bukan berarti membiarkan rumah tersebut dalam keadaan sebagaimana sebelumnya.
Baca Juga: Pertama Kali Beli Rumah? Ini 4 Kesalahan Newbie yang Harus Anda Hindari!
Pembeli atau penyewa tentu berniat untuk merenovasi dan mengubah tampilan rumah supaya tampak lebih modern dan nyaman untuk ditinggali.
Melansir My Decorative, ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika seseorang berniat merenovasi sebuah rumah tua.
Tujuan Merenovasi
Sebelum kamu membuat perencanaan sedemikian rupa, yang pertama harus kamu lakukan ialah memikirkan kembali alasan mengapa kamu hendak merenovasi rumah itu.
Ini penting karena berhubungan dengan alasanmu memutuskan untuk membeli atau menyewa rumah itu.
Kalau kamu menyewa rumah tersebut untuk ditinggali, akan menjadi wajar bila kamu mengeluarkan biaya lebih untuk merenovasi, sebab kamu sendirilah yang akan menempati rumah itu.
Berbeda bila kamu membeli rumah itu karena ingin menjualnya kembali.
Bila demikian, biaya renovasi semestinya dirancang seefektif mungkin karena berpengaruh pada margin keuntungan penjualan di kemudian hari.
Namun, jangan lupa, kamu harus tetap memperhatikan kenyamanan calon pembeli rumah.
Baca Juga: Dipercaya Tentukan Nasib, Ini Tips Renovasi Rumah Menurut Fengshui
Waktu yang Tepat
Setelah tahu tujuan mengapa kamu ingin merenovasi rumah itu, yang perlu kamu lakukan ialah mencari waktu yang tepat untuk memulainya.
Ini adalah masa di mana kamu merencanakan, membuat penganggaran, dan membuat strategi sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang kamu tentukan sebelumnya.
Perencanaan dan alokasi waktu renovasi juga harus disesuaikan dengan tenggat waktu kapan kamu harus menempati atau menjual rumah itu.
Membuat Perencanaan
Salah satu pertimbangan ketika merenovasi sebuah rumah ialah tidak mengubah terlalu ekstrem desain rumah lama supaya biaya yang dikeluarkan tidak membengkak.
Setelah mengetahui sumber daya, waktu, dan perencanaan yang tepat, kamu perlu memberi keputusan tentang sejauh mana renovasi akan mengubah tampilan interior maupun eksterior rumahmu.
Jangan terlalu bernafsu untuk menyulap rumah tua itu jadi istana. Yang perlu kamu pastikan hanyalah membuat rumah tersebut lebih nyaman dan layajk untuk ditinggali.
Baca Juga: Arti Feng Shui Rumah Hadap Utara Lengkap dengan Tips agar Bawa Hoki