“Punya antioksidan yang sangat tinggi dan itu bahkan melebihi dari suplemen-suplemen yang kita minum,” jelasnya.
Bahkan, ia menuturkan bahwa secara empiris, khasiatnya dibuktikan oleh Pak Haji Daldim, warga lokal asli, yang ibunya rutin mengonsumsi air rebusan bajakah.
Sang ibu pun sembuh setelah sebelumnya mengidap kanker paru stadium empat.
Tak hanya itu, penelitian yang dilakukan oleh tiga orang siswa di atas menemukan bahwa kayu bajakah bisa mengobati kanker pada tikus.
Efek ini merupakan hasil dari adanya kandungan zat flavonoid dan saponin. Kedua zat tersebut sudah terbukti sebagai zat yang memiliki efek antikanker.
Kayu bajakah juga mengandung komponen fenol yang terkenal sebagai antioksidan kuat.
Antioksidan memegang peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes, gangguan hati, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Ia juga dapat mencegah infeksi karena mampu menangkal bakteri escherichia coli. Kayu ini juga memiliki kandungan zat saponin dan tanin yang bisa mempercepat pembekuan darah dan penyembuhan luka.
Baca Juga: Yuk Mulai Coba Terapkan Work-Life Balance Ala Aiman Witjaksono
Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis yang tepat untuk penyembuhan penyakit-penyakit di atas agar efektif dan mengurangi efek samping penggunaannya.
Hutan di Indonesia memiliki potensi yang tak terbatas. Namun, terkadang potensi ini terancam akibat penebangan hutan secara liar. Oleh sebab itu, diperlukan kewaspadaan agar pohon Bajakah tetap lestari.
Dengarkan perbincangan lengkap seputar kayu bajakah hanya melalui siniar Aiman Witjaksono bertajuk “Man To Man: Sejarah, Bajakah, dan Formula-E” di Spotify.
Tak hanya itu, dalam siniarnya, Aiman banyak membicarakan kehidupan personal dan pergumulannya sebagai jurnalis.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru!