Strict parents akan menghukum anak karena melanggar aturan yang telah mereka tetapkan.
Biasanya, hukuman tersebut dapat berupa hukuman fisik yang dapat melukai anak.
Contoh hukuman strict parents yaitu mulai dari pukulan, menarik telinga, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, hukuman fisik akan diberikan jika anak tidak mampu memenuhi ekspektasi strict parents.
Baca Juga: Perlukah Bedakan Mainan Anak Laki-laki dan Perempuan? Ini Penjelasannya
5. Tidak responsif terhadap anak-anak mereka
Strict parents biasanya terlihat dingin. Mereka tidak responsif dengan perkembangan anaknya.
Mereka cenderung minim memberikan kasih sayang, sehingga anak tumbuh tanpa mengenal rasa kasih sayang.
6. Menggunakan kata-kata yang memalukan dan kasar
Strict parents dapat menggunakan kata-kata kasar pada anak dengan harapan mereka akan mematuhi perintah mereka.
Kata-kata kasar juga digunakan untuk memberi kesan tegas, sehingga anak tidak berani menentang perintah mereka.
Sikap kasar yang ditunjukkan strict parents dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjauh.
7. Melarang anak terlibat dalam pengambilan keputusan
Strict parents melarang anak untuk memutuskan sesuatu.
Hal ini terjadi karena mereka menganggap anak tidak memiliki hak dan dapat berakibat fatal jika ia memutuskan sesuatu.
Strict parents akan langsung memberikan pilihan pada anak untuk mereka jalani.
Baca Juga: Orang Tua, Yuk Ajak Anak untuk Dekat dengan Kakek dan Neneknya!
8. Memiliki harapan tinggi yang tidak realistis
Sering kali strict parents berharap terlalu tinggi pada anak. Anak menjadi terbebani ekspektasi yang mungkin tidak bisa mereka penuhi.
Biasanya harapan strict parents bersifat tidak realistis dan berlebihan.
9. Tidak mentolerir kesalahan
Strict parents adalah sosok yang tidak mentolerir kesalahan sekecil apa pun.
Mereka melarang anak berbuat salah, karena dapat merusak usaha yang mereka lakukan untuk masa depan anak.
Strict parents sering menuntut anak menjadi sempurna dalam berbagai hal.
10. Merasa selalu benar
Mereka bersikap sewenang-wenang pada anak karena merasa benar dan mengetahui apa yang terbaik untuk anak.
Akhirnya, mereka memaksakan cara yang menurut mereka benar dan menuntut anak agar berhasil mewujudkan harapan mereka sesuai jalan yang telah dipilihkan.
Strict parents tidak memberikan kesempatan pada anak untuk membuktikan dirinya sendiri dapat sukses dengan cara yang ia pahami.