Palembang, Sonora.ID - Tidak sedikit orang tua yang menginginkan hal terbaik untuk anaknya.
Bahkan, untuk mewujudkan hal itu terkadang orang tua menerapkan standar tinggi bagi anaknya yang dinamakan strict parents.
Pola asuh strict parents ditandai dengan peran dominan orang tua dalam menentukan pilihan.
Dilansir dari tribunnews.com, berikut ciri-ciri strict parents.
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Dilakukan Anak Jika Dididik Orang Tua dengan Metode Strict Parents
1. Memiliki banyak aturan ketat dan menuntut
Ciri strict parents yang khas adalah sifat otoriter terhadap anaknya. Mereka sering memberikan aturan ketat dan tuntutan pada anak.
Biasanya, aturan ketat tersebut diterapkan dalam kehidupan di rumah dan di tempat umum.
Beberapa strict parents kadang tidak menyampaikan aturan pada anak. Strict parents menganggap dan mengharapkan anak dapat paham dan mengerti peraturan tersebut, tanpa diberi tahu.
2. Menuntut anak untuk mematuhi mereka
Strict parents biasanya memaksa anaknya untuk mematuhi aturan yang mereka tetapkan.
Mereka akan berdalih aturan itu adalah demi masa depan sang anak.
Strict parents akan memberi harapan yang tinggi pada anak, sehingga mereka menerapkan aturan dengan ketat.
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Dilakukan Anak Jika Dididik Orang Tua dengan Metode Strict Parents
3. Enggan memberikan penjelasan pada anak
Strict parents tidak membiarkan anaknya mempertanyakan otoritas orang tua.
Mereka membatasi anak agar tidak banyak bertanya mengapa anak harus melakukan sesuai perintah mereka.
Tidak jarang pula, strict parents bahkan berteriak pada anak dan jarang memberi dukungan maupun pujian.
Hal ini dikarenakan, strict parents lebih mementingkan disiplin dari anak, dibandingkan kesenangan pada pola asuhnya.
4. Menghukum berat karena melanggar aturan
Strict parents akan menghukum anak karena melanggar aturan yang telah mereka tetapkan.
Biasanya, hukuman tersebut dapat berupa hukuman fisik yang dapat melukai anak.
Contoh hukuman strict parents yaitu mulai dari pukulan, menarik telinga, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, hukuman fisik akan diberikan jika anak tidak mampu memenuhi ekspektasi strict parents.
Baca Juga: Perlukah Bedakan Mainan Anak Laki-laki dan Perempuan? Ini Penjelasannya
5. Tidak responsif terhadap anak-anak mereka
Strict parents biasanya terlihat dingin. Mereka tidak responsif dengan perkembangan anaknya.
Mereka cenderung minim memberikan kasih sayang, sehingga anak tumbuh tanpa mengenal rasa kasih sayang.
6. Menggunakan kata-kata yang memalukan dan kasar
Strict parents dapat menggunakan kata-kata kasar pada anak dengan harapan mereka akan mematuhi perintah mereka.
Kata-kata kasar juga digunakan untuk memberi kesan tegas, sehingga anak tidak berani menentang perintah mereka.
Sikap kasar yang ditunjukkan strict parents dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjauh.
7. Melarang anak terlibat dalam pengambilan keputusan
Strict parents melarang anak untuk memutuskan sesuatu.
Hal ini terjadi karena mereka menganggap anak tidak memiliki hak dan dapat berakibat fatal jika ia memutuskan sesuatu.
Strict parents akan langsung memberikan pilihan pada anak untuk mereka jalani.
Baca Juga: Orang Tua, Yuk Ajak Anak untuk Dekat dengan Kakek dan Neneknya!
8. Memiliki harapan tinggi yang tidak realistis
Sering kali strict parents berharap terlalu tinggi pada anak. Anak menjadi terbebani ekspektasi yang mungkin tidak bisa mereka penuhi.
Biasanya harapan strict parents bersifat tidak realistis dan berlebihan.
9. Tidak mentolerir kesalahan
Strict parents adalah sosok yang tidak mentolerir kesalahan sekecil apa pun.
Mereka melarang anak berbuat salah, karena dapat merusak usaha yang mereka lakukan untuk masa depan anak.
Strict parents sering menuntut anak menjadi sempurna dalam berbagai hal.
10. Merasa selalu benar
Mereka bersikap sewenang-wenang pada anak karena merasa benar dan mengetahui apa yang terbaik untuk anak.
Akhirnya, mereka memaksakan cara yang menurut mereka benar dan menuntut anak agar berhasil mewujudkan harapan mereka sesuai jalan yang telah dipilihkan.
Strict parents tidak memberikan kesempatan pada anak untuk membuktikan dirinya sendiri dapat sukses dengan cara yang ia pahami.