Sonora.ID - Baru-baru ini, kita akrab dengan istilah growth mindset yang populer di kalangan anak muda.
Mereka menggunakan istilah tersebut sebagai motivasi untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai secara total guna mencapai tujuan masing-masing.
Namun, sejatinya, pemahaman soal growth mindset tak melulu berkaitan dengan pekerjaan atau keterampilan tertentu.
Growth mindset juga dapat kita artikan sebagai kesediaan untuk terus-menerus menjadi lebih arif dan dewasa dalam menjalani hidup.
Dengan kata lain, growth mindset adalah gairah untuk mendewasakan mental kita.
Dengan mendewasakan mental, kita akan lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan dalam hidup, baik menyenangkan atau tidak, mengingat hidup selalu menyuguhkan kita sesuatu di luar rencana.
Punya growth mindset bukan berarti bertujuan untuk menjadi lebih kaya, lebih pintar, atau lebih terampil dibanding orang lain.
Lebih jauh, ini adalah soal bagaimana cara kita untuk menjalani hidup sebaik mungkin, selain juga menyangkut hal-hal yang lebih fundamental: kedamaian, ketenangan, dan kebahagiaan.
Kalau kamu adalah satu dari sekian banyak orang yang sedang berusaha mendewasakan mental, cara-cara di bawah ini layak kamu coba.
Baca Juga: 3 Rahasia Elon Musk Buat Kamu yang Ingin Maju Pesat, Siapa Takut?
Selalu Bicara Lebih Sedikit dari yang Dibutuhkan
Masa muda ialah waktu di mana banyak orang ingin unjuk gigi atas pencapaian mereka.
Maka, wajar bila di masa ini, kamu bakal mendengar teman-temanmu mengoceh soal pencapaian dan kebanggaan masing-masing, tanpa peduli apa yang kamu rasakan.
Kalau ini terjadi padamu, maka kamu cukup mengambil jalan lain: dengarkanlah semua suara yang datang dari siapa saja, dan jadikan itu sebagai sarana untuk belajar dan merenung.
Kamu juga tidak perlu ikut menceritakan pencapaianmu, sesuatu yang sedang kamu lakukan, atau tujuanmu.
Prinsip bahwa mulut adalah barang yang kelewat mahal untuk mengeluarkan kata-kata percuma harus selalu menetap dalam sanubarimu.
Kamu harus menjadi pendengar yang gigih. Soal pencapaian dan perkembanganmu, waktulah yang akan menceritakannya pada teman-temanmu di kemudian hari.
Gagal Sebanyak-banyaknya
Ini mungkin terdengar tendensius. Tapi, perlu kamu tanamkan sekali lagi, bahwa masa muda ialah waktu di mana trial and error harus dilakukan sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: 3 Ritual Menuju Dewasa Paling Mengerikan, Bisa Berujung pada Hilangnya Nyawa!
Kamu tidak perlu gelisah soal mendapatkan hasil instan. Rasa candu terhadap segala yang instan justru merupakan penghambat paling besar terhadap kedewasaan mentalmu.
Di masa muda, kegagalan akan mengajarimu kesabaran, keuletan, kegigihan, dan kesadaran bahwa segala sesuatu yang besar memang harus lahir dari usaha yang tak main-main.
Kamu juga harus mengingat bahwa banyaknya kegagalan sejalan dengan banyaknya pembelajaran hidup yang kamu peroleh.
Merangkul Kepahitan Hidup
Tidak ada satupun cara yang lebih efektif untuk mendewasakan mental seseorang selain dengan memecut orang itu untuk merangkul kepahitan-kepahitan hidup.
Kondisi hidup di zona nyaman, di mana segala sesuatu terjadi sebagaimana seharusnya, justru akan mengerdilkan orang untuk lebih arif menjalani hidup.
Alergi terhadap penderitaan dan hanya ingin yang enak-enak saja adalah mental seorang pecundang yang tak kuasa melakukan pengembaraan dalam hidup yang menawarkan banyak petualangan ini.
Maka dari itu, ketika menghadapi sesuatu yang sulit dan menghimpit, kamu perlu bersyukur bahwa itulah saatnya kamu mengembangkan diri.
Kamu juga harus memasang kuda-kuda guna siap menghadapi semuanya, layaknya seorang pemenang!
Baca Juga: 3 Zodiak yang Bersikap Dewasa dalam Menyelesaikan Berbagai Masalah