Sonora.ID - Berdasarkan cara untuk me-recharge kembali mood dan energi, orang-orang di dunia dibagi menjadi 3 kelompok, ekstrovert, ambivert, dan introvert.
Ekstrovert adalah orang-orang yang akan merasa fully charged secara energi dan mood ketika ia baru saja bertemu dengan banyak orang, terlibat dalam konser musik yang sangat ramai, atau berada di tengah kerumunan.
Sedangkan introvert sebaliknya. Mereka baru merasa memiliki energi dan mood lagi ketika ia memiliki waktu sendiri di dalam kamarnya, melakukan hobi sendirian, atau sekadar nonton film di dalam kamar berjam-jam.
Ambivert berada di tengahnya, mereka beberapa kali merasa recharge setelah nonton konser musik atau kumpul dengan banyak orang, tetapi di sisi lain di waktu-waktu tertentu mereka justru lebih suka untuk menyendiri di kamar.
Banyak orang yang menggunakan kedok atau alasan ‘introvert’ untuk tidak memiliki hubungan atau relasi yang luas.
Padahal hal tersebut sebenarnya tidak ada hubungannya secara langsung.
Setidaknya itu yang ditegaskan oleh Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay dalam program Smart NLP di Radio Smart FM.
Pihaknya menegaskan, bahwa kunci membangun relasi bukan ekstrovert atau introvert, bahkan introvert sama sekali tidak menjadi alasan seseorang untuk tidak berelasi dengan banyak orang.
Baca Juga: Gampang! Ini 3 Tips Introvert Tetap Bersinar di Lingkungan Ekstrovert
“Ini kadang berhubungan dengan kebiasaan kita bahwa kita enggak banyak omong atau banyak juga orang yang mengklaim diri bahwa dirinya introvert. Nah, itu erat hubungannya dengan membangun relasi juga,” tegas Hing.
Jadi, bukan introvert yang menjadi masalah, tetapi pemikiran bahwa introvert tidak berelasi itulah yang salah.
Kunci berelasi
“Kita berani ngomong karena adanya kedekatan jarak itu. Kalau sudah ada kedekatan jarak antara kita dan dia, saya menyebutnya ini sudah 50 persen kita berani untuk berelasi, berarti memang sudah dekat jaraknya,” sambungnya.
Seseorang akan merasa ragu dan tidak percaya diri ketika dirinya merasa asing.
Maka, penting untuk memulai relasi dari orang-orang yang sering kita temui, misalnya karyawan di gedung yang sama, tetangga di perumahan yang sama, dan lain sebagainya.
Relasi akan lebih mudah dimulai jika masing-masing pihak tidak merasa asing.
“Kalau jaraknya jauh-jauh ada perasaan bercampur aduk,” sambung Hing.
Baca Juga: Introvert Tak Jadi Alasan Berelasi, Master Trainer: Kuncinya adalah…