Sonora.ID - Nasi goreng menjadi salah satu makanan favorit banyak orang.
Menu khas Indonesia ini biasanya dijajakan di malam hari, baik dengan gerobak atau berada di kedai yang berada di pinggir jalan.
Selain itu, nasi goreng juga kerap dijadikan menu sarapan karena proses pembuatannya yang mudah.
Saking enaknya, makanan Indonesia satu ini juga populer di luar negeri seperti halnya rendang.
Di balik kelezatan nasi goreng, ternyata ada fakta menarik yang jarang orang tahu.
Ternyata ada sebutan sindrom nasi goreng yang digunakan sebagai istilah untuk menyebut kondisi keracunan makanan.
Sindrom ini terjadi akibat memakan nasi atau pasta yang sudah basi.
Lalu cara masak yang seperti apa yang bisa membuat nasi goreng menjadi beracun? Simak ulasannya dilansir Kompas.com berikut ini.
Bahaya Makan Nasi Goreng
Nasi goreng bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam keadaan basi.
Hal ini terjadi nasi yang basi akan memicu munculnya bakteri Bacillus cereus, yang menjadi penyebab utama sindrom nasi goreng.
Dilansir dari Live Science, sebuah laporan 2019 yang terbit di jurnal Frontiers in Microbiology mengungkap ada sekitar 63.000 kasus sindrom nasi goreng terjadi di AS setiap tahun.
"Nasi goreng basi adalah pemicu (sindrom nasi goreng) yang paling sering terjadi," kata Philip Tierno, ahli mikrobiologi di New York University Langone Health.
Di samping itu, ternyata cara memasak nasi goreng juga bisa mendatangkan malapetaka bagi yang mengonsumsinya. Kok bisa?
Cara Memasak Nasi Goreng yang Berbahaya
Banyak orang terbiasa mendinginkan nasi dalam suhu kamar hingga lebih dari dua jam sebelum dimasak.
Cara ini digunakan agar nasi tidak lembek dan berair saat dimasak.
Namun ternyata nasi yang dibiarkan terlalu lama bisa menumbuhkan bakteri beracun yaitu B.cereus.
Bakteri ini tidak akan mati meski dimasak dalam suhu panas sekalipun.
Bakteri B.cereus akan mengeluarkan dua jenis racun yang menyebabkan penyakit berbeda.
Jenis racun yang pertama akan dikeluarkan setelah mengonsumsi nasi yang terkontaminasi bakteri. Bakteri akan melepaskan racun di usus kecil sehingga menyebabkan diare, perut kram.
Gejala ini akan terlihat sekitar 6-15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri dan baru mereda sehari kemudian.
Adapun jenis racun yang kedua akan melepaskan racun ke dalam makanan sebelum dikonsumsi.
Racun ini akan menimbulkan mual dan muntah sekitar 30 menit sampai 6 jam setelah makanan di konsumsi. Gejala baru akan mereda setelah 24 jam.
Cara Mengobati Keracunan Nasi Goreng
Bagi orang yang mengalami keracunan akibat bakteri B.cereus, disarankan untuk istirahat dan tetap terhidrasi untuk menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
Namun jika orang yang terinfeksi memiliki kekebalan tubuh yang lemah, dia dapat terserang meningitis aseptik, gangren, dan selulitis.
"Kadang-kadang, antibiotik seperti vankomisin diresepkan untuk kasus serius ketika bakteri terlalu lama ada di saluran pencernaan," kata Tierno.
Cara Mencegah Keracunan
Untuk mengurangi risiko bakteri B.cereus, ada baiknya tetap menjaga makanan panas dalam suhu di atas 60 derajat celcius dan makanan dingin dalam suhu di bawah 4 derajat.
Adapun memanaskan makanan tidak akan membunuh bakteri yang sudah mengontaminasi makanan.
Menurut artikel 2017 dari Institut Ilmu Pangan dan Pertanian di University of Florida, memanaskan makanan ulang pada suhu di atas 74 derajat Celcius selama 15 detik akan membunuh sel tetapi bukan racun - jika sudah terbentuk.
Jadi, jika Anda curiga makanan di meja makan sudah basi atau dibiarkan terlalu lama, itu harus dibuang.