Sonora.ID - Dicky Topan, pemeran adik dalam serial ‘Si Entong’ dikabarkan meninggal dunia setelah enam kali dirawat.
Dicky Topan meninggal dunia pada usia 26 tahun, tepatnya hari Kamis (7/7/2022). Ia dikabarkan meninggal pukul 21:50 WIB.
Kabar duka terkait meninggalnya Dicky Topan diketahui melalui unggahan sahabat melalui Instagram @savero_29.
Savero adalah teman dekat almarhum yang mengunggah potret Dicky Topan bersama beberapa orang.
Dalam unggahannya itu, Ia mengucapkan duka cita.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah saudara kita atau kerabat kita semuanya bang Dicky Topan. Semoga diterima di sisi Allah," tulis Savero.
Selain itu, unggahan serupa pun diunggah seorang teman Dicky Topan bernama Megan Kerita melalui Instagram @megankerita_.
Di unggahannya itu, Megan mengunggah potret selfienya bersama Dicky Topan. Ia juga mengucap belasungkawa atas kepergian Dicky Topan.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, selamat jalan teman ku@dicky_topan, semoga engkau mendapatkan tempat terindah di sisi-nya. Aamiin yaallah," ungkapnya.
Dicky Topan meninggal dalam usia yang masih muda. Tepatnya pada 9 Februari 2022 lalu, ia baru genap berusia 26 tahun. Dicky Topan disebut meninggal karena sakit.
Dilansir dari TribunStyle.com dari Warta Kota, Dicky Topan ternyata menderita sakit sakit jantung.
Setelah enam kali dirawat selama dan menjalani perawatan intensif selama lima hari di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta Pusat, Dicky Topan meninggal dunia.
“Umur 25 baru keliatan jantungnya bengkak. Sudah enam kali ini masuk rumah sakit,” ujar ibu Dicky, Lusianti di rumah duka, Jumat dini hari.
Apa itu penyakit jantung?
Dikutip dari CDC, istilah "penyakit jantung" mengacu pada beberapa jenis kondisi jantung.
Jenis penyakit jantung yang paling umum di Amerika Serikat adalah penyakit arteri koroner (CAD), yang mempengaruhi aliran darah ke jantung.
Penurunan aliran darah dapat menyebabkan serangan jantung. Terkadang, penyakit jantung tidak terdiagnosis sampai sang pasien mengalami tanda atau gejala serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia.
Ketika peristiwa ini terjadi, gejalanya mungkin termasuk: Pertama, serangan jantung yang menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan dada, nyeri punggung atau leher bagian atas, gangguan pencernaan, mulas, mual atau muntah, kelelahan ekstrem, ketidaknyamanan tubuh bagian atas, pusing, dan sesak napas.
Kedua, aritmia yang menyebabkan perasaan berdebar-debar di dada (palpitasi).
Ketiga, gagal jantung yang menyebabkan sesak napas, kelelahan, atau pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut, atau vena leher.
Baca Juga: Please Lebih Peka, Dokter: Hindari 5 Faktor Risiko Penyakit Jantung