Sonora.ID – Hidup dan dunia ini memang nyata. Namun, untuk menjalaninya dengan bergairah, orang butuh punya mimpi.
Mimpi dalam hal ini bisa saja pekerjaan, rumah, kendaraan, kebahagiaan, ketenangan, ataupun yang lain.
Bila kita bersedia mengerahkan segala upaya untuk mencapai sesuatu, maka itulah yang disebut mimpi.
Kalau kamu bercita-cita menjadi tentara, misalnya, maka secara otomatis kamu harus mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, dan waktu yang kamu punya untuk bisa mendapatkan profesi itu.
Namun, kebanyakan orang cenderung menghidupi mimpi mereka dalam angan-angan.
Dalam artian, mereka acapkali ingin meraih mimpi tersebut dengan usaha sekadarnya atau bahkan tidak berusaha sama sekali.
Sementara pada saat yang sama, banyak orang melakukan usaha berkali-kali lipat beratnya demi meraih tujuan yang sama.
Kalau “melakukan sesuatu yang sama secara berulang-ulang dan mengharap hasil berbeda” adalah kegilaan menurut Albert Einsten, maka padanan kata apa yang tepat untuk “mengharap sesuatu terjadi tanpa melakukan apapun?”
Ampun, deh!
Baca Juga: Catat! 3 Tips Menemukan Passion untuk Pekerjaan yang Kamu Impikan
Kenapa Masih Malas?
Maudy Ayunda, yang belakangan membuat banyak kawula muda kagum karena pencapaiannya itu, pernah menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa rasa malas adalah symptom atau tanda bahwa kita belum menemukan tujuan yang ingin kita raih.
Dengan tidak adanya tujuan, orang akan menjalani hari-harinya tanpa arah dan hidup menyerupai ikan, mengikuti arus, dan berharap agar nasib baik bakal selalu memihaknya.
Tapi, perlu kita ingat, seringkali hal terjadi di luar kehendak kita, dan itu adalah keniscayaan hidup.
Maka, untuk menghadapi kondisi semacam ini, yang perlu kamu lakukan pertama kali ialah mencari apa yang benar-benar menjadi tujuanmu.
Setelah menemukannya, itu adalah saatnya kamu mengerahkan seluruh sumber daya terbaik guna meraih tujuan itu.
Kalau Belum Menderita, Kamu Belum Serius
Kamu tahu enggak, sih, bahwa kata “passion” yang identik dengan perjuangan seseorang meraih tujuan sebetulnya berasal dari bahasa latin, yakni “passio”, yang berarti menderita.
Meninjau konsep ini, para filsuf lantas menerangkan teori bahwa ketika seseorang betul-betul bergairah dan menginginkan suatu hal, semestinya ia bersedia menderita untuk berjuang mencapai hal tersebut.
Maka mulai sekarang, perlu kamu tanamkan bahwa perjuangan dan penderitaan dalam mencapai tujuan sama sekali bukan hal yang salah.
Itu justru merupakan symptom, ehm, bahwa kamu sedang berada di jalur yang tepat!
Baca Juga: Subuh-subuh, Rudianto Lallo Beri Motivasi Anak Panti Tidak Putus Asa Mengejar Mimpi