Sonora.ID - Bakat dan kecerdasan seorang anak sebenarnya bisa dilihat dari awal. Pasalnya, di masa pertumbuhan, anak akan memperlihatkan kepada kita potensi dan kepribadian yang akan mereka miliki di masa depan.
Di masa balita, para orang tua harusnya membiarkan anak mengeksplorasi sebanyak mungkin hal.
Mereka tak perlu takut dan membatasi sang anak untuk, misalnya, bermain dengan hal-hal tertentu. Sebab, membatasi anak sama saja menyetop mereka untuk mempelajari hal baru.
Padahal, perlu kita tahu bahwa di masa awal pertumbuhan inilah kemampuan dan memori manusia dapat berkembang secara maksimal, sehingga wajar bila saat inilah anak dituntut untuk dikenalkan pada banyak hal.
Dengan membiarkan anak bereskplorasi dan berkenalan dengan banyak hal, orang tua sama saja membuka pintu imajinasi dan kecerdasan anak untuk makin berkembang.
Baca Juga: Buka Cabang di Mana-mana, Ini 3 Shio yang Paling Jago Bisnis, Pintar Memaksimalkan Peluang
Di sisi lain, di masa balita, ada beberapa tanda bahwa anak punya potensi kecerdasan dibanding yang lain.
Kalau saudara, adik, atau anakmu sendiri memiliki beberapa tanda di bawah ini, maka selamat, kemungkinan besar ia akan menjadi orang cerdas di masa depan!
Ngeyel!
Menghadapi anak ngeyel tentu bukan perkara mudah. Tapi, jangan salah, ngeyel juga bisa merupakan alamat bahwa seorang anak punya bakat kecerdasan yang mumpuni di masa depan.
Baca Juga: Miris! Orangtua Eksploitasi Anak di Makassar Disuruh Mengemis di Jalan
Kalau kita renungkan lagi, kenapa, sih, seorang anak bisa ngeyel?
Yap. Alasannya, tentu saja, karena ia punya prinsip sendiri yang tak bisa diganggu gugat. Dan kekuatan pribadi semacam itu cuma dimiliki oleh orang-orang cerdas.
Anak-anak dengan tipe semacam ini mungkin tak akan sejurus menuruti apa yang diarahkan orang tuanya.
Tapi, perlu dicatat bahwa kengeyelan itu dilatarbelakangi oleh rasa penasaran mereka yang begitu besar untuk mengetahui sesuatu.
Maka, kalau anak balitamu masih sering ngeyel, jangan bersedih, ya! Doakan saja yang terbaik untuk dia di masa depan!
Banyak Bertanya
Bagi kita, orang dewasa, sudah menjadi konsep yang umum diketahui bahwa awal dari sebuah ilmu adalah sikap kritis, yakni kecenderungan meragukan sesuatu.
Hal semacam ini juga dapat terjadi pada seorang anak.
Ketika anak banyak bertanya, meski tentang hal-hal yang tak penting, maka itu berarti ia ingin mengetahui sesuatu yang ia tanyakan lebih jauh, selain juga untuk membuatnya yakin terhadap pengetahuannya sendiri.
Baca Juga: Tidak Hanya Menyenangkan, Tetapi Sensory Play Juga Bermanfaat untuk Anak
Pertanyaan seperti "Kenapa gajah tidak bisa terbang, Pak?" yang diulang-ulang oleh seorang balita mungkin akan membuat lelah.
Tapi, percayalah, kita perlu menyambut pertanyaan itu dengan riang gembira, karena itu menjadi tanda bahwa sang anak akan menjadi orang cerdas di masa depan!
Senang Berbagi
Berbeda dengan dua ciri sebelumnya yang cenderung berkaitan dengan kecerdasan rasio, ciri ini lebih berkenaan dengan kecerdasan emosional seorang anak.
Ketika seorang anak dapat dengan mudahnya berbagi makanan dan mainan kepada anak lain tanpa diminta, maka itu tanda bahwa ia punya kepekaan sosial yang tinggi, termasuk bila kelak ia beranjak dewasa.
Ketika dewasa, anak yang sejak kecil suka berbagi semacam ini akan menjadi orang yang dermawan, suka menolong, dan mengutamakan orang lain atas kepentingan dirinya sendiri.
Betapa membahagiakannya!
Baca Juga: Momen WFH, Dokter: Jauhkan Gadget Dulu, Yuk Pantau Anak