Sonora.ID - Muhammad Gunawan Hendromartono atau yang lebih dikenal dengan Gugun Gondrong sempat menderita kanker otak.
Dikutip dari Mayo Clinic, tumor atau kanker otak adalah massa atau pertumbuhan sel abnormal di otak seseorang.
Ada banyak jenis tumor otak yang berbeda. Beberapa tumor otak bersifat non-kanker (jinak), dan beberapa tumor otak bersifat kanker (ganas).
Tumor otak dapat dimulai di otak Anda (tumor otak primer) atau kanker dapat dimulai di bagian lain dari tubuh Anda dan menyebar ke otak Anda sebagai tumor otak sekunder (metastasis).
Kini kondisi pembawa acara televisi dan aktor Indonesia itu sudah dinyatakan sembuh dari tumor otak.
Hal tersebut sudah ditegaskan oleh ibunda Gugun, Tuning.Setiap pagi, Tuning mengajak putranya jalan-jalan, keliling taman atau kompleks rumah.
Lantas, apa saja faktor risiko yang bisa menyebabkan tumor atau kanker otak?
Faktor risiko kanker otak
Dikutip dari Cancer.net, berikut faktor risiko kanker otak:
1. Usia
Tumor otak lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, meskipun orang-orang dari segala usia dapat mengembangkan tumor otak.
2. Jenis kelamin
Secara umum, pria lebih mungkin dibandingkan wanita untuk mengembangkan tumor otak.
Namun, beberapa jenis tumor otak tertentu, seperti meningioma, lebih sering terjadi pada wanita.
3. Eksposur di rumah dan di tempat kerja
Paparan pelarut, pestisida, produk minyak, karet, atau vinil klorida dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak.
Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung kemungkinan kaitan ini.
4. Ras dan etnis
Di Amerika Serikat, orang kulit putih lebih mungkin mengembangkan glioma tetapi lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan meningioma daripada orang kulit hitam.
Di samping itu, orang-orang dari Eropa utara lebih dari dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan tumor otak dibandingkan orang-orang di Jepang.
5. Radiasi pengion
Perawatan sebelumnya ke otak atau kepala dengan radiasi pengion, termasuk sinar-x, telah terbukti menjadi faktor risiko tumor otak.
6. Sejarah keluarga
Ada sekitar 5 persen tumor otak mungkin terkait dengan faktor atau kondisi genetik herediter, termasuk sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis, sindrom karsinoma sel basal nevoid, tuberous sclerosis, sindrom Turcot, dan penyakit von Hippel-Lindau.
Para ilmuwan juga menemukan "kelompok" tumor otak dalam beberapa keluarga tanpa hubungan dengan kondisi keturunan yang diketahui ini.
Studi sedang dilakukan untuk mencoba menemukan penyebab cluster ini.