Palembang, Sonora.ID - Santan merupakan salah bahan makanan yang sangat digemari oleh banyak masyarakat di tanah air.
Berbagai menu olahan santan yang disukai masyarakat diantaranya gulai, rendang dan masih banyak lagi.
Namun tahukah Anda, bahwa makanan olahan santan ternyata tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Hal ini pun membuat tak sedikit juga orang yang menghindari makanan bersantan, karena khawatir dengan risiko kolesterol.
Lantas, apakah konsumsi santan harus dibatasi ? Dilansir dari Kompas.com, berikut informasinya:
Baca Juga: Resep Membuat Peyek Paru yang Gurih dan Cocok Untuk Lauk Makan
Berdasarkan American Heart Association, batas asupan kalori yang berasal dari lemak jenuh sebaiknya dikonsumsi sebanyak 6 % dari kebutuhan lemak total atau sekitar 15-20 %.
Ahli Gizi Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menyampaikan, per 100 gram santan mengandung lemak jenuh sekitar 21 persen dengan di dalamnya terkandung asam laurat, yakni asam lemak rantai sedang yang baik bagi tubuh.
Beberapa referensi menuliskan, bahwa asam laurat memiliki sifat antimikroba dan anti inflamasi. Santan tetap baik dikonsumsi selama tidak secara berlebihan.
“Mengonsumsi santan yang tidak berlebihan secara otomatis melindungi tubuh dari beberapa penyakit,” tutur Toto.
Ia menambahkan, santan menjadi salah satu sumber energi yang diperlukan tubuh, tetapi mengonsumsinya tetap harus dibatasi. Hal itu dikarenakan, jika berlebihan bisa berbahaya lantaran kandungan kalorinya tinggi.
Baca Juga: Enggak Perlu Pakai Santan, Olah Resep Sate Lilit Daging Ini: Ide Makan Malam setelah Kurban
Toto mengimbau, sebaiknya santan dikonsumsi saat pagi atau siang hari, agar kalorinya dapat digunakan untuk beraktivitas.
“Dikonsumsi malam hari, berarti ada sisa kalori yang digunakan sehingga bisa menyebabkan obesitas,” jelas dia.
Selain itu, apabila mengonsumsi santan sebaiknya tetap makan buah dan sayuran agar mendapatkan gizi seimbang.