Sonora.ID - Belakangan ini anak muda dan remaja asal Citayam atau SCBD yang merupakan akronim dari Sudirman - Citayam - Bojonggede - Depok telah menjadi kawasan yang cukup viral beberapa waktu ini.
Pasalnya di akhir pekan banyak sekali anak muda dan remaja yang tampil dengan busana atau outfit yang cukup mencolok dan nyentrik.
Hal ini juga membuat kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta itu menjadi seperti ajang kontes mode jalanan yang disebut juga oleh netizen dengan nama "Citayam Fashion Week."
Dikutip juga melalui kompas.com, ternyata tidak hanya menjadi ajang kontes mode jalanan saja, tetapi Citayam Fashion Week ini juga memiliki beberapa aktivitas olahraga seperti permainan skateboard, seni tari breakdance, serta acara sesi foto ala model yang juga mewarnai aktivitas yang ada di kawasan Sudirman pada akhir pekan.
1. Awal Terciptanya Akronim SCBD (Sudirman - Citayam - Bojonggede - Depok)
Fenomena Citayam Fashion Week ini tidak muncul secara tiba-tiba, tapi fenomena ini tercipta, karena adanya anak muda dan remaja yang aktif membuat konten di platform TikTok sehingga terkadang nama-nama seperti Bonge, Kurma, Roy, dan juga Jeje kerap kali menghiasi FYP (For Your Page)-mu.
Baca Juga: Fashion Karnawal dan Pawai Budaya, Meriahkan HUT Kota Medan ke-432
Dan mereka juga yang membuat pamor SCBD yang sebelumnya adalah Sudirman Central Business District berubah menjadi Sudirman - Citayam - Bojonggede - Depok yang memang menjelaskan nama-nama kawasan yang jadi sentra ini setiap akhir pekan.
2. Munculnya anak muda dan remaja Citayam di kawasan SCBD
Dilansir dari Kompas.com, beberapa remaja Citayam sendiri ini memang sebelumnya berasal dan bermukim di berbagai wilayah di Jakarta, seperti Kebon Melati, Tanah Abang dan sekitar lainnya.
Namun, adanya penggusuran yang mengakibatkan mereka saling berpindah domisili, ternyata tidak menjadi penghalang ikatan emosional remaja SCBD untuk tetap solid.
Contohnya, seperti akses transportasi kereta api Bogor, Tangerang, Citayam, Bojonggede dan Depok yang menuju Dukuh Atas masih cukup terjangkau dan nyaman.
Di mana, hal ini juga membuat mobilitas para anak muda dan remaja SCBD ini semakin mudah. Selain itu pula, Dukuh Atas sendiri juga merupakan pusat integrasi antarmoda sehingga interaksi para anak muda Citayam ini akan semakin menciptakan sebuah eksistensi dari Citayam Fashion Week sendiri.
Baca Juga: Prediksi Fashion yang Akan Populer di 2022, Korean Style Semakin di Depan?
3. Fenomena Citayam Fashion Week disandingkan dengan fenomena Harajuku Style
Kepopuleran Citayam Fashion Week sendiri tidak hanya ramai di dalam negeri saja, tapi juga sudah terdengar oleh luar negeri seperti salah satu akun pemerhati fashion dan mode dari Jepang.
Selain itu, banyak juga netizen yang berpendapat bahwa Citayam Fashion Week ini bisa menjadi sepopuler Harajuku yang ada di Jepang.
Pasalnya, Harajuku pun di awal era 1990-an juga merupakan wilayah yang diciptakan oleh anak muda dan komunitas fashion yang ada di Jepang sebagai kawasan yang tidak hanya menjadi tempat nongkrong tetapi juga menjadi tempat untuk saling mendukung ekosistem fashion yang ada di sana.
Bahkan banyak pihak juga yang melihat hal ini adalah sebuah fenomena sosial yang cukup menarik dan layak untuk diperhitungkan ke depannya.
Pasalnya juga terkait dengan fashion street yang seharusnya mendapat perhatian juga dari pemerintah dan pelaku industri mode/fashion agar bisa lebih dieksplor pemberdayaannya dan dapat menghasilkan inovasi kreatif.
Di mana, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki generasi muda yang bertumbuh subur. Selama, kita semua bisa menciptakan sebuah ekosistem fashion culture kita sendiri secara kreatif dan konsisten.