Sonora.ID - Mimisan adalah kondisi ketika lubang hidung mengeluarkan darah, kondisi yang satu ini kerap membuat orang yang mengalami dan orang di sekitarnya panik, padahal salah satu tips untuk hadapi mimisan adalah tidak panik.
Mimisan bisa terjadi karena 2 hal, mimisan anterior yaitu ketika pembuluh darah di depan hidung pecah dan berdarah, dan mimisan posterior ketika bagian terdalam hidung mengalami pendarahan sehingga darah mengalir keluar.
Keluarnya darah dari dalam hidung alias mimisan ini bisa terjadi pada semua orang, tetapi rentang usia yang paling sering alami hal ini adalah anak usia 3 hingga 10 tahun dan pada usia dewasa.
Melihat potensi mimisan pada semua rentang usia, penting untuk mengetahui pertolongan pertama saat mimisan.
Pengetahuan ini penting untuk membantu orang lain atau diri sendiri agar tidak panik menghadapi mimisan.
Berikut ini adalah 3 pertolongan pertama saat mimisan.
Duduk tegak dengan tubuh condong ke depan
Dikutip dari Health Line, beberapa orang justru refleks untuk senderan, padahal ketika mimisan terjadi lebih baik untuk mencondongkan tubuh ke depan dan duduk dengan tegak.
Kondisi ini mencegah darah mengalir masuk ke tenggorokan, karena bisa menyebabkan tersedak hingga muntah.
Penting juga untuk melakukan pernapasan melalui mulut.
Hindari menyumbat hidung dengan tisu
Salah satu kesalahan yang masih sering dilakukan hingga saat ini pada saat mimisan adalah menyumbat lubang hidung dengan tisu atau kapas.
Hal ini ternyata justru memperburuk pendarahan karena dapat semakin mengiritasi pembuluh darah dan tidak memberikan tekanan yang cukup untuk menghentikan pendarahan tersebut.
Jepit hidung
Tidak dengan sekuat tenaga, lakukan menjepit hidung dengan lembut di bagian bawah tulang hidung selama sekitar 10 menit, cara ini bisa membantu menekan pembuluh darah dan menghentikan pendarahan yang terjadi.
Jika pendarahan masih belum berhenti, lakukan kembali cara yang satu ini yaitu dengan menjepit hidung 10 menit bahkan hingga 15 menit.
Jika masih belum juga berhenti, maka kamu perlu mencari bantuan medis untuk menanganinya.