Gonokokal : umum pada bayi baru lahir dan remaja yang aktif secara seksual.
Klamidia : biasanya terjadi bersamaan dengan infeksi genital.
Alergi : terjadi ketika alergen masuk ke mata, seperti serbuk sari, tungau debu, atau bulu hewan peliharaan.
Cara mengobati sakit mata ini sebagai berikut :
Virus : kompres dingin, antihistamin topikal, atau air mata buatan untuk menenangkan mata. Seorang dokter mungkin meresepkan antivirus jika penyebabnya adalah virus herpes simpleks (HSV) atau virus zoster.
Bakteri : tetes mata antibiotik. Jika mata tidak membaik setelah 5 hari pengobatan, Anda harus segera menemui dokter mata. Konjungtivitis bakteri ringan dapat sembuh dengan sendirinya setelah 2 minggu.
Gonokokal : larutan garam dan antibiotik.
Klamidia : antibiotik oral.
Alergi : menghindari pemicu alergi, menggunakan saline eye drop, obat alergi, atau suntikan alergi.
Disarankan untuk tidak menyentuh mata dan harus sering mencuci tangan untuk menghindari penyebaran konjungtivitis kepada orang lain.
Bayi perlu mendapatkan pemeriksaan dokter segera, jika mengalami sakit mata jenis ini.
Baca Juga: Apa Bedanya Mata Merah dengan Bintitan? Ini Penjelasan Dokter
2. Keratitis
Mengutip Medical News Today, keratitis adalah peradangan atau infeksi pada kornea. Kornea yaitu lapisan luar bening pada bagian mata yang berwarna.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perawatan lensa kontak yang tidak tepat meningkatkan risiko keratitis.
Mengenakan lensa terlalu lama atau tidak membersihkan dan menyimpannya dengan benar dapat meningkatkan kemungkinan kuman masuk ke kornea.
Tanpa pengobatan, sakit mata ini dapat menyebabkan jaringan parut pada kornea dan kehilangan penglihatan permanen.
Berbagai jenis keratitis meliputi:
Keratitis herpes : kondisi ini terjadi ketika HSV menginfeksi kornea.
Keratitis bakteri : perawatan lensa kontak yang tidak tepat dapat menyebabkan keratitis bakteri, tetapi juga dapat terjadi karena cedera mata, atau sistem kekebalan yang melemah.