Pada saat itu, gejolak yang ditimbulkan oleh Agresi Militer Belanda I utamanya terjadi di Salatiga, Semarang, dan Ambarawa.
Menghadapi kondisi yang demikian, TNI AU berencana untuk melancarkan aksi balasan ke Belanda melalui aksi udara dengan menjatuhkan 300 kilogram bom ke ketiga kota tersebut, di mana tiga kota itu tengah menjadi tangsi-tangsi militer Belanda.
Ketika konflik kian memanas, tujuh orang kadet atau siswa Angkatan Udara yang terdiri dari Sutardjo Sigit, Mulyono, Suharnoko, dan keempat orang lainnya ditugaskan untuk melakukan serangan udara tersebut.
Mereka bahu-membahu tanpa lelah mempertahankan sebuah lokasi pangkalan udara yang pada saat itu bernama Magoewo.
Diceritakan dalam Kadet 1947, ketujuh orang kadet itu belum terlalu menguasai medan.
Namun, dengan tekad yang kuat dan anggapan bahwa tugas ketentaraan merupakan sebuah nubuat mulia yang patut dilakukan sekuat tenaga, ketujuh orang kadet tersebut tetap maju ke medan pertempuran.
Untuk tahu lebih jauh cerita Kadet 1947 secara detail tak hanya melalui sinopsis, kamu sekarang bisa menonton Kadet 1947 di Netflix, tentu setelah berlangganan terlebih dahulu.
Baca Juga: TNI-AU Kerahkan Prajurit dan Alutsista, Bantu Korban Erupsi Semeru