Menghindari pertemuan langsung atau tatap muka
Biasanya orang yang sedang berbohong tidak akan berani menatap mata lawan bicaranya, mereka lebih mudah bicara jika bukan dihadapkan secara tatap muka.
Itu sebabnya tukang bohong lebih suka komunikasi lewat media sosial, chat, atau telepon karena mereka bisa lebih leluasa menutupi tingkahnya saat bohong.
Membatasi diri
Ketika si tukang bohong ini baru melancarkan kebohongan, misalnya seorang perempuan baru saja berbohong kepada pasangannya, maka mereka cenderung akan membatasi diri dan membatasi komunikasi dengan orang tersebut.
Jika kebohongan sudah terlalu banyak, si tukang bohong cenderung akan menarik diri dari lingkungan sosial atau lingkungan tertentu.
Pasalnya, mereka akan terus pretending dengan keadaan dan kondisi bohong yang mereka ciptakan sendiri.
Tidak konsisten
Ada perilaku dan kata-kata yang janggal dari hari ke hari, khususnya yang berhubungan dengan kebohongan di waktu sebelumnya.
Baca Juga: Astaga Anak Mulai Bisa Bohong? Tenang Bun! Ini Cara Ampuh Mengatasinya
Misalnya, seseorang yang menyebut dirinya sedang terbaring sakit, tetapi tak lama mengunggah dirinya sedang berada di sebuah cafe bersama teman-temannya.
Ada perkataan dan perilaku yang tidak konsisten dan tidak sinkron dengan apa yang dikatakan sebelumnya, dasar tukang bohong!