Untuk itulah dalam kegiatan ini juga disampaikan termasuk upaya pendampingan dalam penggunaan aplikasi yang sederhana yaitu Lamikro atau laporan keuangan bagi usaha mikro.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung Dindin Syahidin dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaku usaha di Kabupaten Bandung sebanyak 17.754 UMKM masih banyak kelemahan yang ditemui, khususnya dalam kualitas SDM, permodalan, dan pemasaran produknya. Dalam hal ini perlu dilakukan intervensi dalam meningkatkan kapasitas kepada pelaku UMKM agar usaha yang dikelolanya dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar.
Baca Juga: Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel Belum Menerima Informasi BPUM
"Saat ini juga sedang dikembangkan komoditas kacang koro di Desa Bojong Kecamatan Nagrek, dalam taraf penanaman di lahan seluas 5 hektare," ungkap Dindin.
Dalam hal pembinaan koperasi juga terus didorong pentingnya kelembagaan sebagai salah satu syarat bagi koperasi agar bisa mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan termasuk LPDB KUMKM.
"UMKM harus terus bangkit, untuk itu kehadiran kegiatan Bimbingan Teknis Produktivitas dan Mutu Usaha Mikro diharapkan mampu memenuhu kebutuhan UMKM di Kabupaten Bandung," pungkas Dindin.