Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DLH Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono tak menampik rusaknya alat itu.
"Itu ada error di lampu hijaunya kami sudah disampaikan nanti dari KLHK menghubungi teknisi nya," jelasnya.
"Kata orang KLHK dimatikan saja dahulu sementara supaya tidak konslet ke yang lain. Dan sudah kita matikan," klaimnya lagi?
Namun nyatanya, berdasarkan pantauan di lapangan alat tersebut masih menyala.
Lantas, adakah rencana Pemko Banjarmasin mengambil alih alat tersebut? Wahyu menyebut, bahwa pihaknya tidak memiliki teknisi alat itu.
"Jadwal perawatan sendiri untuk kota Banjarmasin itu sekitar bulan September semoga cepat diperbaiki. Jadi itu bukan angka NO2 dan HC tinggi melainkan ada error pada papan display," pungkasnya.
Baca Juga: Tasyakur Milad Ke-113 Muhammadiyah, Haedar Nashir Bakal ke Banjarmasin