Dibuat karena Pengabdi Setan Punya Ending Menggantung
Bagi yang belum mengetahui, alasan Joko Anwar membuat sekuel kedua dari Pengabdi Setan ialah karena ia menilai film tersebut punya ending menggantung.
Menurut Joko Anwar, kehadiran Pengabdi Setan 2: Communion bakal menjawab beberapa pertanyaan yang timbul di benak penonton ketika menonton Pengabdi Setan.
"Pengabdi setan 2 itu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di Pengabdi Setan 1," terang Joko Anwar setelah menghadiri sesi diskusi forum Akatara 2022 di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, dilansir dari Kompas.com pada Selasa (29/3/2022).
Joko Anwar juga menerangkan bahwa penulisan cerita Pengabdi Setan memang disengaja untuk tak selesai dalam satu film.
Perlu 4 Bulan Buat Menemukan Lokasi Syuting
Sebagaimana karakteristik sutradara kebanyakan yang punya idealisme tinggi soal film yang hendak dibuat, idealisme Joko Anwar juga membuat pencarian lokasi film memakan waktu hingga 4 bulan.
Menurut Joko Anwar, ia dan timnya harus menelusuri Jakarta daerah pedesaan di Bandung guna mencari rumah susun yang tepat untuk dijadikan lokasi syuting.
Setelah empat bulan mencari, Joko Anwar akhirnya menemukan sebuah rumah susun di Jakarta yang ia anggap tepat dijadikan tempat syuting Pengabdi Setan 2: Communion.
Baca Juga: Kabar Gembira! Joko Anwar Sebut Pengabdi Setan 2 Tayang Tahun Ini
Ada Lantai Terlarang di Lokasi Syuting
Sebagai informasi, rumah susun yang dipilih Joko Anwar sebagai lokasi syuting itu ditemukan atas bantuan seorang warganet yang menjadi follower Joko Anwar di Instagram.
Rumah rusun tersebut adalah sebuah rumah tua yang telah ditinggal penghuninya selama 15 tahun.
Setelah memutuskan untuk menjadikan rusun tersebut sebagai lokasi syuting, Joko Anwar lalu menemui salah seorang penjaga rusun tersebut.
Dan mencengangkannya, ia mendapat informasi yang tak main-main.
Kepada Joko Anwar dan tim, penjaga tersebut menyatakan bahwa lantai 7 rusun tersebut dilarang dimasuki.
"Lantai 7, jangan dimasuki, itu terlarang. Pernah ada yang masuk, sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, enggak usah diceritakan nanti jadi sensasional," kata Joko Anwar.