Sudah Mulai PTM, Disdik Kalsel Kejar Ketertinggalan Selama Pandemi

20 Juli 2022 20:50 WIB
Ilustrasi PTM di SMA Pontianak.
Ilustrasi PTM di SMA Pontianak. ( Sonora.ID/Indri Rizkita)

Banjarmasin, Sonora.ID – Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir diakui berdampak besar bagi sektor pendidikan di Kalimantan Selatan. Menyusul harus diterapkannya sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat peningkatan kasus positif di hampir seluruh wilayah.

Padahal sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan PJJ karena berbagai kendala. Selain itu juga kesiapan SDM yang dipaksa mengubah cara belajar yang sebelumnya dilaksanakan di sekolah menjadi belajar di rumah.

Usai rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan, Rabu (20/07) sore, Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin mengungkapkan bahwa pihaknya akan fokus pada penanganan dampak pandemi.

“Ke depannya, program-program yang akan dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terkait dengan penanggulangan dampak pandemi tehadap dunia pendidikan,” jelasnya kepada awak media.

Terutama mengejar ketertinggalan yang selama dua tahun ini terjadi di seluruh tingkatan sekolah.

Ia mengakui adanya perbedaan yang sangat signifikan terhadap peserta didik di masa sebelum pandemi dengan yang ada sekarang ini. Terutama dari segi pendidikan karakter yang biasanya dilakukan di sekolah, dua tahun terakhir harus dilakukan oleh orangtua di rumah yang hasilnya tidak merata.

Baca Juga: Sudah Konsultasi dengan IDI dan Dinkes, PTM di Palembang Digelar 100%

Belum lagi penyampaian materi yang tidak maksimal karena keterbatasan kesempatan tatap muka antara guru dan peserta didiknya.

“Bahkan ada anak-anak kita yang saat ini kelas 2-3 SD tapi baru tahun ini merasakan sekolah setelah lulus TK, karena sebelumnya belajar di rumah,” jelasnya lagi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan, Muhammadun mengatakan bahwa pihaknya bersyukur tahun ini sudah dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh.

Dirinya juga sudah melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah di bawah naungan instansinya, yang saat ini masih menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru pasca dimulainya Tahun Ajaran 2022-2023.

Terkait dengan dorongan untuk mengejar ketertinggalan sektor pendidikan di masa pandemi Covid-19, Madun, panggilan akrabnya, mengaku akan menerapkan kurikulum Merdeka Belajar.

Kurikulum tersebut dinilai akan efektif diterapkan di Kalimantan Selatan, terutama dalam memaksimalkan sektor pendidikan yang saat ini sudah menggelar PTM secara penuh. Mengingat kurikulum Merdeka Belajar fokus pada pembelajaran intrakurikuler yang beragam dan lebih intensif.

Sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta memperkuat kompetensinya terhadap bidang tertentu.

Baca Juga: Vaksinasi Siswa Meningkat, PTM di Banjarmasin Kembali Normal

“Kurikulum itu memberikan kebebasan kepala sekolah dan guru untuk mengatur jam pelajaran. Misalnya selama seminggu penuh belajar matematika atau biologi, tidak masalah. Selama jam pelajarannya terpenuhi,” tuturnya.

Ia mengakui pihaknya harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan yang terjadi selama pandemi Covid-19. Apalagi untuk mencetak SDM yang berdaya saing dalam dunia global yang tentunya harus dipersiapkan sejak dini.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm