Sonora.ID - Negara yang penduduknya hobi kwain cerai memiliki angka perceraian tinggi dibanding dengan negara-negara lainnya.
Banyak alasan yang muncul ketika seorang penduduk memutuskan untuk menceraikan pasangan mereka mulai masalah ekonomi hingga kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Tak pandang berapa lama umur perkawinan, bisa saja seseorang bercerai meski pernikahan mereka berlangsung satu hari.
Melansir beberapa sumber, berikut adalah negara yang penduduknya hobi kawin cerai layaknya membalikkan telapak tangan:
1. Denmark
Baca Juga: Dikenal Masyarakatnya yang Gila Kerja, Ternyata Segini Gaji Kerja di Jepang
Negara Skandinavia yang terletak di di utara Jerman ini memiliki tingkat kehidupan yang baik, namun sayangnya rasio perceraianya juga tinggi mencapai 2,9 per 1000 penduduk.
Dengan jumlah penduduk 5,7 juta orang ditambah sedikitnya tingkat kelahiran membuat masalah perceraian menjadi hal pelik bagi negara yang 50% penduduknya pergi bekerja dengan sepeda ini.
2. Kuba
Negara dengan harapan hidup yang tinggi di Laut Karibia dengan ibukota Havana ini memiliki rasio perceraian 2,9 per 1000 penduduk alias sama dengan Denmark.
Namun, dengan jumlah penduduk yang lebih dari 11 juta tentu kasusnya jadi lebih banyak dari Denmark.
3. Rusia
Negara di bawah kepemimpinan Putin ini menduduki posisi ketiga dalam kasus perceraian para penduduknya.
Rasio perceraian negeri berpenduduk lebih dari 140 juta orang ini 4,5 per 1000 penduduk pertahunnya.
4. Maladewa
Negara kepulauan di dekat India ini memiliki tingkat perceraian paling tinggi di dunia.
Baca Juga: Ahmad Dhani Sindir Maia Estianty Jadi Penyebab Sule dan Nathalie Holscher Cerai: Tukang Ghibah!
Negara dengan penduduk 417.492 Tahun 2016 ini memiliki rasio perceraian 10,97 per 1000 penduduk pertahun. Dengan jumlah penduduk yang sedikit itu tentunya rasio ini sangat tinggi
5. Belgia
Belgia mempunyai rasio perceraian yang cukup tinggi, yakni sekitar 61%. Salah satu alasan banyaknya tingkat perceraian adalah sistem jaminan sosial yang sangat menguntungkan bagi para lajang.
Banyak perempuan yang berpendidikan tinggi yang memilih bercerai karena stigma sosial terhadap perceraian di Belgia tidak buruk.
6. Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki tingkat perceraian yang meningkat beberapa tahun terakhir, yakni 51%.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan di Amerika Serikat, terdapat lima penyebab perceraian yaitu komunikasi yang buruk, keuangan, penyalahgunaan, tak lagi tertarik satu sama lain, dan perselingkuhan.
7. Ukraina
42% dari semua pernikahan di Ukraina berakhir dengan perceraian. Faktor utama perceraian di negara ini adalah masalah keuangan, alkoholisme, juga tak percaya pada institusi perkawinan.
Selain itu, di Ukraina terlalu banyak pernikahan dini tanpa tahu dengan baik bagaimana mempertahankan pernikahan tersebut.
8. Portugal
Lima puluh tahun yang lalu, negara ini hanya memiliki dua perceraian per hari. Kini jumlah tersebut meningkat menjadi 72 perceraian per hari.
Lembaga statistik setempat menyatakan setengah juta anak muda memilih menikah dalam rentang waktu satu dekade. Sayang, biasanya pernikahan tersebut tak berlangsung lama.
Tingkat perceraian di negara ini meningkat tiap tahunnya. Menurut salah satu profesor di Ceko, Perang Dunia II memberikan dampak baru republik ini.
Banyaknya pria yang dikirim ke medan tempur, membuat banyak perempuan yang menjadi mandiri.
Sayang, kemudian saat mereka bersatu kembali, perempuan biasanya akan mengalami sifat tertekan.