“Kegiatan ini sebagai potensi unggulan dan ikon di Sukoharjo serta mengunci asset budaya gamelan di Sukoharjo agar tidak diklaim oleh daerah lain atau bangsa lain” kata Joko Ngadimin
Ngadimin menambahkan, Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Perancis pada 15 Desember 2021, memasukkan Gamelan ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Gamelan resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia dari Indonesia ke-12.
Dalam Sound of Gamelan, ada 12 kelompok karawitan yang tampil memeriahkan acara ini, yang terdiri dari kelompok gamelan daerah yang guyub dan mempunyai semangat melestarikan gamelan.
Baca Juga: Unesco Tetapkan Gamelan Sebagai WBTb, Begini Langkah Pemprov Jateng Melestarikan
Diantaranya gamelan Kartika Yudha Laras, sebuah kelompok karawitan Kodim 0726/Sukoharjo. Lalu kelompok gamelan dari gereja, yang biasa menggarap gending-gending rohani untuk ibadah di gereja dan juga kelompok gamelan perempuan, kelompok gamelan anak-anak yang mengkolaborasikan dengan music lain secara milenial.
“Kami berharap ini menjadi event tahunan, mohon doa restunya agar upaya kami melestarikan gamelan bisa lancar dan nama Sukoharjo sebagai pusat gamelan dunia makin terkenal,” pungkasnya.