Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus menekankan pentingnya memiliki sistem data yang baik dan mutakhir, terlebih dalam pendataan Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM).

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, dengan data yang baik dari pelaku UMKM, akan membuat pihaknya lebih mudah dalam memetakan.

Dengan sistem data yang baik dan akurat, masyarakat bisa menjadi tau dengan semua data dan pemerintah bisa mengawal dengan lebih cermat pula.

“UMKM ini kan sangat banyak, kita tidak tau kalau ada masyarakat yang memproduksi makanan di rumah itu kan tidak terdata. Jadi transformasi itu dulu yang penting dengan data, data yang akurat, mutakhir dan langsung dari sumbernya sehingga treatment untuk melakukan intervensi pun akan tepat sasaran,” katanya, Kamis (21/7).

Muda menyatakan, dengan data yang baik pula akan membuat UMKM lebih mudah dalam mengurus legalitas, termasuk percepatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Baca Juga: Libatkan UMKM di Solo, Wayang Kulit Rajamala Jadi Souvenis ASEAN Para Games 2022

“Misalnya soal legalitas, kita mengejar tidak hanya menunggu. Bahwa upaya-upaya kita agar percepatan NIB (Nomor Induk Berusaha) bisa lebih cepat dan memberikan peluang,” ucapnya.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada 22.000 unit UMKM di Kubu Raya. Pemkab Kubu Raya terus mengajak pelaku UMKM untuk lebih memperkenalkan produk mereka salah satunya dengan membangun stand selama rangkaian acara HUT Kubu Raya ke-15 di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

“Pameran ini diadakan bukan hanya sekedar pajangan tapi juga sekaligus bentuk memberi semangat kepada semua UMKM yang ada yang mungkin masih belum optimal. Ketika pelaku UMKM sudah berjalan dengan baik dari segi pemasaran maupun produk sudah stabil disinilah kita mengajak untuk memperluas pengenalan produknya baik kuliner maupun ekraf, sekaligus kita meyakinkan bahwa kita ini sudah berusaha memiliki sistem yang baik agar terdata dengan baik,” jelas Muda.

Selain itu, pemkab Kubu Raya juga berusaha mencarikan mitra-mitra baik melalui CSR maupun juga penyaluran KUR.

Kendati demikian, Muda menekankan, selain upaya dari pemerintah, namun pelaku UMKM juga harus memperkuat standarnya agar naik kelas. 

“Kualitas produknya harus diperhatikan jangan sampai membuat brand dia jatuh. Ini penting. Integritas dari produk harus diperkuat. Apalagi produk kuliner selalu dikaitkan dengan kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: Perkembangan Dunia Usaha di Tengah Krisis Ekonomi Dunia

Selain itu, digitalisasi juga penting dalam membantu pemasaran dari UMKM. 

“Digitalisasi sudah menjadi kebutuhan makanya dari tata kelola desa kita ajak untuk membiasakan digitalisasi secara non tunai, mulai dari Bumdes juga sehingga menjadi terbiasa,” ungkapnya.

“Literasi digital ini kan banyak bisa dilakukan termasuk bekerjasama dengan mitra-mitra sepeti kampus dan mitra pembangunan yang lain, itu cara kita mengedukasi agar UMKM bisa melakukan pemasaran digital,” tukasnya.