Subur Alami, Begini Cara Mudah Membuat Pupuk Organik dengan Sisa Dapur

21 Juli 2022 17:30 WIB
Ilustrasi pupuk dari sisa bahan dapur
Ilustrasi pupuk dari sisa bahan dapur ( Kompas)

Sonora.ID - Nutrisi pada tanaman ternyata perlu diperhatikan, tidak hanya nutrisi pada tubuh manusia saja.

Selain bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman yang sehat, nutrisi pada tanaman yang berasal dari pupuk ini juga bermanfaat membantu optimalnya proses fotosintesis.

Pupuk pun ternyata memiliki beragam jenis diantaranya pupuk organik dan pupuk kimia.

Namun seringkali sebagian orang menganggap bahwa pupuk organik lebih baik manfaatnya baik dari segi kehigienisan dan lainnya.

Maka dari itu, sudah sepatutnya kita memberikan tanaman dengan pupuk organik agar kesehatannya lebih terjaga.

Dilansir dari Kompas.com, berikut cara mudah membuat pupuk organik dengan bahan-bahan sisa dapur:

Baca Juga: Pupuk Masih Mahal, Pupuk Organik Bukan Solusi Jangka Pendek, Harga Pangan Susah Turun Meskipun Sudah Lewat Idul Adha

Bahan

-Beberapa cangkang telur yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil (merebus cangkang dalam air selama beberapa menit adalah cara yang baik untuk memastikannya bersih)

-Satu sampai dua cangkir ampas kopi
Satu kulit pisang.

-Cara membuat pupuk dari sisa sampah makanan di dapur

-Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencampurkan semua bahan dalam mangkuk. Setelah itu, untuk tanaman kebun, gali lubang beberapa sentimeter di bawah tanah guna membuang campuran, lalu tutup kembali dengan tanah.

-Untuk kebun kontainer atau dalam wadah, Wilkniss suka mengisi pot dengan tanah, menambahkan pupuk, kemudian melanjutkan mengisi pot dengan tanah dan tanaman di awal musim tanam.

Namun, tanaman pot yang sangat kecil kemungkinan tidak akan memiliki cukup ruang untuk ini.

Nutrisi pada tanaman ternyata perlu diperhatikan, tidak hanya nutrisi pada tubuh manusia saja.

Selain bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman yang sehat, nutrisi pada tanaman yang berasal dari pupuk ini juga bermanfaat membantu optimalnya proses fotosintesis.

Pupuk pun ternyata memiliki beragam jenis diantaranya pupuk organik dan pupuk kimia.

Namun seringkali sebagian orang menganggap bahwa pupuk organik lebih baik manfaatnya baik dari segi kehigienisan dan lainnya.

Baca Juga: 5 Poin Penting Pertemuan Jokowi dengan Vladimir Putin, Masalah Rantai Pasok Pangan dan Pupuk, hingga Kerjasama Antara Kedua Negara

Maka dari itu, sudah sepatutnya kita memberikan tanaman dengan pupuk organik agar kesehatannya lebih terjaga.

Dilansir dari Kompas.com, berikut cara mudah membuat pupuk organik dengan bahan-bahan sisa dapur :

Bahan

-Beberapa cangkang telur yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil (merebus cangkang dalam air selama beberapa menit adalah cara yang baik untuk memastikannya bersih)

-Satu sampai dua cangkir ampas kopi
Satu kulit pisang.

-Cara membuat pupuk dari sisa sampah makanan di dapur

-Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencampurkan semua bahan dalam mangkuk. Setelah itu, untuk tanaman kebun, gali lubang beberapa sentimeter di bawah tanah guna membuang campuran, lalu tutup kembali dengan tanah.

-Untuk kebun kontainer atau dalam wadah, Wilkniss suka mengisi pot dengan tanah, menambahkan pupuk, kemudian melanjutkan mengisi pot dengan tanah dan tanaman di awal musim tanam.

Namun, tanaman pot yang sangat kecil kemungkinan tidak akan memiliki cukup ruang untuk ini.

Baca Juga: Dengan Berani Presiden RI Dihadapan Putin, Jokowi: Indonesia Tak Akan Keinginan Lain Kecuali Perang Usai

Apakah ini berhasil ?

Wilkniss mengatakan pupuk alami ini menyediakan sumber potasium, fosfor, kalsium, dan nitrogen yang stabil.

Nitrogen dari tanah membantu mendukung pertumbuhan daun, sedangkan kalsium dan fosfor dari telur membantu pertumbuhan dan kekuatan akar. Sementara kalium dari pisang dapat meningkatkan kesehatan tanaman secara menyeluruh.

Tanda-tanda tanaman tidak menyukai pupuk organik ini

Menurut Leslie F. Halleck, seorang ahli hortikultura dan penulis profesional bersertifikat, bahan-bahan ini membutuhkan waktu untuk terurai di tanah dan mereka dapat membawa bakteri yang tidak diinginkan, infeksi jamur, dan agas jamur ke tanaman Anda.

Namun, jika melihat ada bercak daun yang aneh atau hewan merayap yang setelah menerapkan campuran tersebut, beralihlah ke pupuk yang dibeli di toko atau coba opsi lain.

Cara lain memberi tanaman nutrisi yang dibutuhkan

Cara lain mengaplikasikan beberapa sisa dapur ini ke tanaman tanpa khawatir pertumbuhan bakteri adalah menghancurkannya sendiri.

Merendam kulit pisang dalam air selama beberapa hari dapat menghasilkan cairan kaya kalium yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

Dari situ, Anda dapat mencampur kulit pisang yang basah bersama cangkang telur, ampas kopi, dan makanan organik lainnya atau sampah kebun ke tempat sampah kompos atau vermicompost.

Baca Juga: Bupati Karolin Minta Pemerintah Pusat Kendalikan Harga Pupuk

Akhirnya, sisa-sisa makanan tersebut akan terurai menjadi tanah yang sangat padat nutrisi, lalu sebarkan di lapisan atas kebun.

Potongan sayuran hijau dan potongan rumput cenderung sangat baik untuk pengomposan karena mengandung banyak nitrogen yang sangat disukai tanaman.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa membuat pupuk organik cair dengan mengencerkan satu sendok teh baking soda, satu sendok teh garam epsom, dan satu sendok teh amonia ke dalam 3,5 liter air hangat.

Campuran ini akan memberikan sejumlah kecil magnesium dan nitrogen, tetapi tidak ada unsur hara mikro sehingga ini bukan pupuk yang lengkap.

Wilkniss mengatakan pupuk alami ini menyediakan sumber potasium, fosfor, kalsium, dan nitrogen yang stabil.

Nitrogen dari tanah membantu mendukung pertumbuhan daun, sedangkan kalsium dan fosfor dari telur membantu pertumbuhan dan kekuatan akar. Sementara kalium dari pisang dapat meningkatkan kesehatan tanaman secara menyeluruh.

Tanda-tanda tanaman tidak menyukai pupuk organik ini

Menurut Leslie F. Halleck, seorang ahli hortikultura dan penulis profesional bersertifikat, bahan-bahan ini membutuhkan waktu untuk terurai di tanah dan mereka dapat membawa bakteri yang tidak diinginkan, infeksi jamur, dan agas jamur ke tanaman Anda.

Namun, jika melihat ada bercak daun yang aneh atau hewan merayap yang setelah menerapkan campuran tersebut, beralihlah ke pupuk yang dibeli di toko atau coba opsi lain.

Baca Juga: Solusi Pupuk untuk Petani

Cara lain memberi tanaman nutrisi yang dibutuhkan

Cara lain mengaplikasikan beberapa sisa dapur ini ke tanaman tanpa khawatir pertumbuhan bakteri adalah menghancurkannya sendiri.

Merendam kulit pisang dalam air selama beberapa hari dapat menghasilkan cairan kaya kalium yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

Dari situ, Anda dapat mencampur kulit pisang yang basah bersama cangkang telur, ampas kopi, dan makanan organik lainnya atau sampah kebun ke tempat sampah kompos atau vermicompost.

Akhirnya, sisa-sisa makanan tersebut akan terurai menjadi tanah yang sangat padat nutrisi, lalu sebarkan di lapisan atas kebun.

Potongan sayuran hijau dan potongan rumput cenderung sangat baik untuk pengomposan karena mengandung banyak nitrogen yang sangat disukai tanaman.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa membuat pupuk organik cair dengan mengencerkan satu sendok teh baking soda, satu sendok teh garam epsom, dan satu sendok teh amonia ke dalam 3,5 liter air hangat.

Campuran ini akan memberikan sejumlah kecil magnesium dan nitrogen, tetapi tidak ada unsur hara mikro sehingga ini bukan pupuk yang lengkap.

Baca Juga: Manfaatkan Sampah, Inilah Cara Membuat Pupuk Kompos dari Daun Kering

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm