Pontianak, Sonora.ID - Untuk mengenalkan budaya yang ada di Kalimantan Barat kepada anak-anak, Museum Kalimantan Barat bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan lomba membuat manggar untuk anak-anak disabilitas.
Kegiatan ini juga sebagai rangkaian memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2022 besok.
Setidaknya ada 4 kategori disabilitas yang diikutsertakan dalam lomba membuat manggar ini, yaitu tuna netra, tuna rungu, autis, dan gangguan intelektual.
Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar, Slamet Riadi mengatakan, tugas museum bersifat melindungi, memanfaatkan, dan mengenalkan tentang kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya di Kalbar kepada masyarakat termasuk juga anak-anak disabilitas.
“Jadi kaitannya dengan masalah perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan terutama karena memang si ibu pelaku utama dalam mendidik mereka di rumah jadi ini sangat penting,” ucapnya, Jumat (22/7).
Slamet mengungkapkan, tujuan diadakannya lomba membuat manggar ini agar anak-anak disabilitas dapat memunculkan kreatifitas baru, sehingga ketika berada di rumah tidak hanya berdiam diri.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak, Kemensos Gelar Sunatan Massal untuk Kalangan Kurang Mampu
“Salah satu tujuan kita membuat manggar ini kita harapkan mereka tidak berdiam diri di rumah. Jadi memunculkan kreatifitas baru dan inspirasi bagi mereka, sehingga diharapkan mereka di rumah nanti bisa melakukan sesuatu yang lebih kreatif sehingga konflik yang terjadi antara anak dan keluarga dapat kita hindari,” terangnya.
Selain itu, dengan melibatkan anak-anak disabilitas, diharapkan anak-anak tersebut dapat lebih percaya diri bahwasanya mereka sama seperti anak yang lainnya.
“Anak disabilitas ini kita tampilkan agar mereka mempunyai rasa yang ingin disamakan dengan anak-anak yang normal, sehingga dengan berpartisipasinya anak-anak disablitas ini akan mendapatkan peluang dan kesempatan yang sama baik dalam pendidikan atau lomba untuk meningkatkan kreatifitas mereka sehingga mereka bisa memberikan karyanya untuk diapresiasi dan membuat mereke lebih percaya diri,” jelas Slamet.
Di kesempatan yang sama, Kepala sekolah SLB Autis Pontianak Timur, Nazmuddin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan dengan melibat anak-anak disabilitas.
“Ini adalah event yang bagus supaya kami di dunia disabilitas merasa diperlakukan sama seperti anak-anak yang lain, jadi hak-hak warga negara itu sama,” ucapnya.
Adapun total peserta yang mengikuti lomba membuat manggar ini berjumlah 48 orang.
“Kami membawa tim dari Sekolah Luar Biasa Autis Kalimantan Barat ada 12 orang, kemudian Darma Asih sekitar 12, Binaan Anak Bangsa 9 orang, Bina Asih 6 orang, Kubu Raya khusus tuna netra sekitar 9 orang. Total 48 orang, guru pendamping masing masing sekolah,” ungkapnya.
Baca Juga: 15 Twibbon Hari Anak Nasional 2022, Semarakkan Peringatan yang Jatuh Pada 23 Juli