Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox. Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.
“ Tidak perlu khawatir sebab penularannya tidak semudah yang dibayangkan, asal menjaga prokes kesehatan,” ujarnya kepada Sonora beberapa waktu lalu.
Kini WHO telah menetapkan status keadaan darurat bagi wabah cacar monyet.
Adapun beberapa gejala berikut ini bisa menjadi tanda seseorang terdeteksi mengidap cacar monyet atau monkeypox.
Penyakit ini memiliki masa inkubasi yang lama, mulai 4 hingga 21 hari dari infeksi pertama.
Adapun gejala cacar monyet yang perlu diwaspadai antara lain:
Biasanya gejala ini akan berlangsung selama dua hingga empat pekan.
Adapun dalam jurnal terbaru profesor Queen Mary University London, Chloe Orklin, mengatakan ada beberapa gejala baru cacar monyet yang juga perlu diwaspadai, antara lain:
Pada manusia, cacar monyet menyebar melalui kontak ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk melalui droplet.
Baca Juga: 4 Cara Cegah Herpes Zoster alias Cacar Ular, Dokter: Jangan Kena Cacar Air!
Pencegahan Cacar Monyet
Cacar monyet dapat dicegah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi.
Langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan antara lain:
"Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan gejala seperti cacar air, yaitu muncul bintil berair, terutama bila: Isi bintil berubah menjadi nanah, Terdapat kontak dengan monyet atau tupai, Baru bepergian ke negara yang banyak terjadi kasus cacar monyet,” ujar dr Yuli.