Bandung,Sonora.ID - Dari Januari hingga Juli 2022, sudah ada 3.572 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kota Bandung dan tujuh orang diantaranya mengalami kematian.
"Saat ini cuaca sangat tidak menentu, dan ini membuat beragam penyakit muncul. Untuk itu kita perlu diwaspada. Dan yang harus diwaspadai salah satunya adalah DBD," ucap Pelaksana tugas (Plt) Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty dalam siaran persnya, Sabtu (23/7/2022).
"Rata-rata kasus kematian ini menyerang anak berusia 1-9 tahun," ungkap dr. Intan.
Dalam siaran pers itu juga dikemukakan, bahwa di Kota Bandung saat ini tren kasusnya semakin menurun dibandingkan bulan Januari lalu.
"Data yang kita lihat di Januari ini cukup tinggi. Biasanya kasus DBD muncul di musim penghujan atau pancaroba, makanya meningkat di akhir tahun sampai awal tahun," papar dr. Intan.
Baca Juga: Tanpa Disadari Kepadatan Penduduk Berdampak pada Jumlah Kasus DBD
Selain itu, dirinya juga mengemukakan, bahwa di sepanjang 2022, wilayah yang memiliki kasus paling tinggi di Kota Bandung, ada di Kecamatan Buahbatu.
"Kemungkinan juga karena cakupan angka bebas jentiknya belum mencapai di atas 95 persen. Jadi, wilayah itu masih banyak ditemukan jentik," ungkapnya.
"Secara global, faktor yang mengakibatkan sebuah daerah rawan banyak kejadian DBD biasanya terjadi di wilayah padat penduduk," ucapnya.
"Selain itu, faktor lainnya bisa jadi pelaksanaan dari kegiatan pemberantasan sarang nyamuknya atau PSN belum berjalan optimal," imbuhnya.