Baru Ada 10 Perguruan Tinggi di Jabar yang Sudah Menerapkan Sistem Digitalisasi, Mana Sajakah?

25 Juli 2022 21:05 WIB
Kepala BI Jabar Herawanto (kiri) bersama Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof. Martha Fani Cahyandito (kanan) saat jumpa pers usai acara Policy Dialogue di Kantor BI Jabar, Senin (25/7/2022)
Kepala BI Jabar Herawanto (kiri) bersama Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof. Martha Fani Cahyandito (kanan) saat jumpa pers usai acara Policy Dialogue di Kantor BI Jabar, Senin (25/7/2022) ( Indra Gunawan)

Bandung, Sonora.ID - Merespon berbagai tantangan yang berpotensi menahan laju pertumbuhan perekonomian global dan mendorong peningkatan risiko stagflasi, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Barat terus bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah, otoritas dan stakeholders.

"Jawa Barat dihadapkan pada tantangan akibat berbagai gejolak eksternal diantaranya eskalasi tensi geopolitik Rusia Ukraina, kebijakan Zero Covid-19 di Tiongkok dan kebijakan proteksionisme yang berdampak pada terganggunya rantai pasokan global dan keterbatasan pasokan komoditas strategis khususnya pangan dan energi," ucap Kepala BI Jabar Herawanto dalam konferensi pers event Policy Dialogue di Kantor BI Jabar, Senin (25/7/2022).

Menurutnya, di tengah risiko stagnasi pertumbuhan ekonomi dan tingginya tekanan inflasi, diperlukan penguatan ekonomi domestik untuk mencapai stabilitas ekonomi.

Baca Juga: Pembekalan Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Tahun 2022 Dimulai

"Harus dilakukan optimalisasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui implementasi digitalisasi di seluruh aspek," tegas Herawanto.

Ia mengatakan, sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia di daerah bersama dengan pemerintah provinsi atau daerah dalam melakukan transformasi digital sudah berjalan.

"Sinergi dan kolaborasi ini sangat berperan dalam arus transformasi digital yang manfaatnya dapat dirasakan oleh para pelaku usaha, para akademisi, ataupun masyarakat," tutur Herawanto.

"Bahkan sejak dibentuknya Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), implementasi digitalisasi di daerah telah membuahkan berbagai hasil yang memuaskan," imbuhnya.

Pada acara Policy Dialigue yang diadakan bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jabar, dengan tema "Kebijakan Bank Indonesia Merespon Tantangan Global: Urgensi Digitalisasi untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi", menghadirkan pembicara Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo.

Dalam acara ini juga dilakukan launching West Java Economic Society (WJES) 2022 dan West Java Digital Economic Festival (WJDEF) 2022. Dalam hal ini Herawanto memaparkan, bahwa kedua event tersebut merupakan bentuk perluasan dari implementasi "Digitalisasi Kampus".

"Program ini mencakup area digitalisasi pada berbagai aspek. Sebut saja pada sistem informasi akademik, digitalisasi proses pembelajaran, digitalisasi sistem pembayaran seperti penggunaan QRIS agar lebih optimal," papar Herawanto.

Baca Juga: Ditjen Diksi Salurkan Insentif untuk Dorong Peningkatan Kekayaan Intelektual dan Artikel Ilmiah Internasional 2022

"Totalnya sudah ada 23 kampus atau perguruan tinggi di Jabar yang akan merealisasikan program tersebut di tahun ini. Namun baru 10 yang benar-benar telah  mengimplementasikannya," kata Herawanto.

Ke sepuluh perguruan tinggi tersebut, lanjut Herawanto, adalah Univeritas Padjadjaran (UNPAD), Telkom University, STIE Ekuitas, Universitas Muhammadiyah Bandung, Universitas Langlangbuana, Universitas Islam Bandung, Universitas Siliwangi, Universitas Kuningan dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

"Digitalisasi kampus ini menjadi upaya yang strategis untuk mempercepat pengembangan ekosistem digital dalam kerangka kolaborasi pentahelix," ungkap Herawanto.

Selain itu, perluasan implementasi digitalisasi ini juga ditujukan untuk menjadi katalis baru isu-isu ekonomi lainnya yang menjadi tema besar WJES 2022, yaitu Melangkah Bersama Memajukan Ekonomi Jawa Barat yang Menyejahterakan Melalui Akselerasi Investasi, Infrastruktur, Digitalisasi dan Implementasi Green Economy.

Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Prof. Martha Fani Cahyandito menegaskan bahwa ISEI akan terus menjadi mitra strategis pemangku kebijakan baik pemerintah pusat, daerah hingga Bank Indonesia untuk terus bersinergi mendorong dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi.

Diketahui, pada acara Policy Dialogue, selain menghadirkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, juga dihadiri oleh seluruh stakeholders daerah secara pentahelix diantaranya pemerintah daerah, pimpinan Universitas se-Jawa Barat hingga pimpinan perbankan se-Jawa Barat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm