Penulis: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata
Dalam menangani kasus-kasus yang masih menjadi misteri, terkadang sulit untuk mengidentifikasi siapa pelaku sesungguhnya. Hal ini sering ditemukan pada kasus-kasus pembunuhan berat yang membuat para ahli forensik harus bekerja lebih ekstra.
Menurut Cambridge Dictionary, forensik berkaitan dengan metode ilmiah untuk memecahkan kejahatan dengan melibatkan pemeriksaan benda atau zat yang berada saat terjadinya kejahatan.
Kerja ahli forensik ditemukan dalam audio drama siniar Tinggal Nama dalam episode bertajuk "Mary Tiba-tiba Jadi Pesolek Pt.1". Dikisahkan bahwa Mary tiba-tiba menghilang dari rumah. Namun, saat ditemukan, ia sudah menjadi mayat di dalam koper.
Cara Kerja Ahli Forensik
Kasus-kasus serupa yang dialami Mary banyak sekali terjadi di seluruh belahan dunia. Di TKP, tim penyelidik akan langsung memfoto atau memvideokan segala sudut, lalu kemudian memeriksa tiap barang yang dirasa dapat menjadi bukti.
Tim TKP bekerja dengan cermat untuk mengidentifikasi dan melakukan uji pada barang-barang sebelum mengamankannya ke dalam tas.
Saat penyelidikan forensik dibuka, informasi dan bukti dikumpulkan serta diberikan kepada penyelidik di TKP. Ini sangat membantu untuk memandu pencarian bukti lebih lanjut oleh para ahli forensik.
Dalam beberapa kasus, bahan kimia dan alat uji berguna untuk mengidentifikasi cairan tubuh atau jejak lain yang terkait dengan kejahatan.
Ahli juga menggunakan beberapa obor berteknologi tinggi yang dapat memancarkan jenis cahaya tertentu untuk membantu melihat petunjuk tak kasat mata.
Setelah mengumpulkan bukti, para tim berdiskusi untuk mengajukan hipotesis tentang apa yang telah terjadi.
Pengujian Jejak Darah, Air Mani, dan Cairan Tubuh Lainnya
Di tempat kejadian, penyelidik forensik memiliki seperangkat alat untuk membantu mengidentifikasi cairan tubuh seperti air mani dan darah. Pengujian akan adanya darah ini sudah ditemukan sejak abad ke-20.
Bahan kimia yang disebut adalah fenolftalein. Ia akan dijatuhkan ke sampel yang dicurigai, kemudian dengan cepat harus langsung diberi setetes hidrogen peroksida.
Bahan kimia ini dapat mendeteksi kandungan hemoglobin dalam darah. Jika cepat berubah menjadi merah muda, kemungkinan besar ada darah dalam sampel.
Pendeteksian darah juga dapat menggunakan luminol. Namun, yang membedakan adalah ia dapat mendeteksi noda darah lama atau bekas yang sudah coba dihilangkan oleh seseorang.
Penyelidik biasanya akan menyemprotkan luminol dan bahan kimia lainnya pada area yang gelap. Jejak darah tersebut ditunjukkan dengan adanya cahaya biru.
Ada pula metode lain yang disebut uji asam fosfatase. Pengujian ini dapat mendeteksi enzim yang dikeluarkan dari kelenjar prostat sehingga biasanya ia digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan air mani.
Sama seperti fenolftalein, asam fosfatase juga dijatuhkan ke sampel noda yang dicurigai. Adanya air mani ditunjukkan dengan perubahan warna dari bening menjadi ungu tua
Baca Juga: Sinopsis Film The Chaser, Kisah Nyata Pembunuhan Berantai Tayang di Netflix
Berbagai Jenis Ahli Forensik yang Dapat Bekerja Sama
Ahli penyidik ​yang bertugas di TKP menurut Brendan Chapman, Ahli Forensik dalam The Conversation, di antaranya adalah
Spesialis sidik jari akan menggunakan bahan kimia dan bubuk untuk memvisualisasikan sidik jari yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Setelahnya, ia akan menentukan apakah sidik jari tersebut cukup baik untuk dibandingkan dengan sidik jari di pangkalan data. Biasanya, beberapa orang yang berada di sekitar TKP dicurigai sebagai tersangka.
Penting untuk mengamati bentuk tetesan darah atau tanda dalam upaya untuk merekonstruksi skenario pembunuhan. Hal ini dapat digunakan untuk melihat apa yang pelaku lakukan saat kejadian terjadi.
Ahli ini akan bekerja dengan merekam bukti, seperti jejak sepatu atau tanda alat, untuk membandingkan dengan objek di tempat kejadian. Misalnya, ada goresan pisau pada jendela yang terbuka menandakan bahwa pelaku sempat berada di wilayah itu.
Ahli di bidang ini akan membantu identifikasi dan analisis bukti residu dan peluru yang ditembakkan. Mereka juga dapat merekonstruksi peristiwa untuk menentukan lintasan dan jarak tembakan jika pembunuhan dilakukan dengan senjata api.
Mereka yang ahli di bidang ini memiliki pengetahuan tentang proses alami setelah kematian. Misalnya, mereka juga memiliki pemahaman tentang jangka waktu kematian seseorang melalui jejak-jejak yang ditinggalkan.
Selain lima ahli di atas, praktisi forensik khusus lainnya juga melibatkan ahli patologi, ahli serangga, ahli biologi, ahli arkeologi, dan ahli kimia.
Investigasi forensik dengan berbagai ahli dari berbagai multidisiplin mungkin menghasilkan banyak pendapat dan ide yang berbeda. Hal ini dapat membuka banyak kesempatan penemuan fakta sehingga pengumpulan bukti bisa menjadi lebih cepat.
Di sisi lain, para ahli juga harus bekerja sama untuk memastikan metode pengumpulan bukti dari satu ahli tidak merusak pekerjaan spesialis lain untuk menggunakan teknik mereka sendiri.
Simak kisah lengkap cara kerja forensik dalam audio drama siniar Tinggal Nama dalam episode, "Mary Tiba-tiba Jadi Pesolek Pt.1" hanya di Spotify. Jangan lupa juga untuk dengarkan kisah-kisah misteri lainnya yang tak kalah menarik.