"Untuk berputar balik, di situ cukup lebar jalannya," jelasnya.
Begitu juga bagi pengendara yang datang dari arah Sungai Miai yang hendak menuju ke arah Jalan Sulawesi, maka bagi pengendara diminta berbelok ke kanan dahulu ke arah kawasan Masjid Jami sebelum menaiki Jembatan Sulawesi I.
"Melihat dari hasil simulasi pengalihan arus lalu lintas, kami akan menambah papan pemberitahuan," ungkapnya.
Lebih jauh, agar pengalihan arus lalu lintas berjalan dengan lancar, satu regu personel dishub juga akan berjaga di lokasi. Tepatnya, pada jam-jam sibuk. Pada pagi dan sore hari, di sisi kawasan Masjid Jami dan Jalan Sulawesi.
Baca Juga: TMMD Ke-144 Dimulai, Membuka Isolir Sungai Gampa Dalam 30 Hari
Di samping upaya tersebut, Febpry mengingatkan para pengguna jalan agar menghindari atau memerhatikan jam-jam sibuk di kawasan tersebut.
"Misalnya, pagi hari itu sedari jam 06.30, sampai jam 08.30. Itu padat sekali," ucapnya.
Kemudian, khusus bagi pengemudi kendaraan roda empat atau lebih, ia mengimbau agar memastikan kembali kelayakan unit kendaraan.
"Skill mengemudinya saat berada di tanjakan juga diperhatikan. Karena tidak sedikit mobil yang kesulitan menanjak lalu terhenti. Ini membuat kemacetan," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan di Dinas PUPR Banjarmasin, Dedy Hamdani mengakui bahwa ada sejumlah kendala yang ditemui di lapangan.
Khususnya, terkait adanya kendaraan roda empat yang gagal menaiki tanjakan jembatan, lantaran oprit jembatan yang terlalu tinggi.
"Solusinya, akan ada imbauan bahwa untuk pengguna kendaraan roda empat dari jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi, sebaiknya tidak melintasi jembatan tersebut," ucapnya.
Dedy mengharapkan pengendara mencari jalan alternatif lain. Khususnya, pengendara dari arah kawasan Masjid Jami, menuju Jalan Sulawesi. Atau sebaliknya.
Kemudian, Dedy mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta pihak kontraktor pelaksana untuk sedikit melandaikan tanjakan jembatan. Caranya, dengan melapisi oprit jembatan dengan aspal.
"Mudah-mudahan malam ini bisa langsung dikerjakan. Selebihnya, kami meminta agar meletakan dan memasang rambu-rambu pemberitahuan," jelasnya.
"Kalau pikap kecil masih bisa. Tapi mesti dilihat juga kondisinya. Kalau tidak memungkinkan, jangan dipaksakan melintas jembatan," tutup Dedy.