Olehnya itu, peran Pemerintah setempat untuk dapat melakukan pencegah tersebut sangat di butuhkan. Jika tidak masalah sosial akan terus dihadapi.
Baca Juga: Sikapi Pernikahan Anak di Wajo, Koalisi Stop Perkawinan Anak Sulsel Bentuk Tim Kerja
"Baik orang tua yang ingin mengawinkan anaknya, maupun kemudian keinginan kawin muda. Ya mudah-mudahan ini tak menjadikan ada keputusan untuk tidak menikah," paparnya.
"Harusnya menyusui bayi 6 bulan memberikan makanan bergizi dan dia sendiri saja masih butuh tumbuh. Ini kita ingin cegah mata rantai mulai dari masalah kesehatan, kemiskinan, misalnya anak-anak yang melahirkan pasti berhenti sekolah," tambah Agustina.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar Achi Solaeman mengatakan upaya maksimal telah di lakukan untuk pencegahan perkawinan anak, pendidikan bagi anak sangat di butuhkan saat ini.
"Beliau tadi sangat eksaitit ya apalagi kunjungan di sekolah ramah anak. Kenapa karena di sana berperang semua dari pada saat penerimaan dan pengantar ke sekolah ramah anak semua berpartisipasi anak," kata Achi.
Achi menjelaskan anak-anak harusnya mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan inu akan memberi kecerdasan bagi generasi masa depan di Indonesia.
"Mulai dari inovasinya di sekolah ibu sangat senang, ada potensi anak tergali misalnya anak jadi penyiar, anak sudah bisa menyuarakan komitmen, tata tertib di sekolahnya, bukan hanya guru lebih dari keinginan anak atau partisipasi anak," paparnya.
"Termasuk hal-hal baik yang di lakukan ketika mereka ada di sekolah dan sebelum ke sekolah," tutupnya.