Bagaimana Menghadapi Lingkungan Pekerjaan yang Tidak Mendukung Kamu?

27 Juli 2022 12:05 WIB
Ilustrasi rekan kerja toxic, bagaimana menghadapi lingkungan pekerjaan yang tidak mendukung kamu?
Ilustrasi rekan kerja toxic, bagaimana menghadapi lingkungan pekerjaan yang tidak mendukung kamu? ( Freepik)

Penulis: Alifia Riski Monika & Fandhi Gautama

Sonora.ID - Punya rekan kerja yang toxic? Atau punya atasan yang tidak pernah mendukung kinerja bawahannya? Hati-hati, lingkungan kerja negatif seperti ini sangat berdampak bagi produktivitas kerja kita, loh.

Lingkungan kerja yang tidak sehat dapat ditandai dengan suasana, pekerjaan, atau hal-hal yang berbau pekerjaan, mengganggu hidupmu. Pemimpin yang narsis, selalu merasa benar dan hebat dibanding orang lain, juga menjadi tanda kalau lingkungan kerja kamu sudah tidak sehat.

Peneliti Massachusetts Insitute of Technology mengungkapkan bahwa budaya toksik di lingkungan pekerjaan sangat berpengaruh pada pengunduran diri para karyawan. Lebih spesifik, perusahaan yang toksik 10 kali lebih kuat dibanding kompensasi dari prediksi tingkat atrisi perusahaan.

Pengalaman tidak mengenakan juga pernah dialami Dahlan Iskan dalam dunia pekerjaannya. Ia harus ikhlas menjalani kehidupan dan dinamika pekerjaannya saat di Kementerian. Seperti apa kisah perjuangan Dahlan Iskan tetap bertahan dengan pekerjaannya.

Baca Juga: 5 Ciri Lingkungan Kerja Toxic, Segera Atasi Sebelum Makin Terjebak

Bertolak belakang dengan lingkungan pekerjaan yang toksik, Dahlan Iskan dalam siniar Beginu menceritakan keinginannya menjadikan disway.id sebagai media yang memikirkan kesejahteraan karyawannya dengan baik.

Melalui dobrakannya, Dahlan ingin wartawan yang sudah 15 tahun berkarier, bisa menjadi Dosen berbekal pengalaman dan sertifikat S3. 

Lingkungan pekerjaan yang toksik sangat merugikan kesehatan mental karyawannya. Menurut studi American Psychological Association, jika kamu berada dalam situasi yang tidak sehat di tempat kerja, berikut beberapa cara untuk mengatasinya. 

Cari Support System 

Jika kamu berada dalam lingkungan pekerjaan yang toksik, pastikan kamu tidak sendiri. Carilah rekan suportif yang bisa menjadi temanmu melewati masa sulit. Saat kamu tidak ingin dianggap bergosip, kamu dapat mencari orang-orang dengan pola pikir positif. 

Kamu juga bisa menemukan support system dari luar lingkungan pekerjaan. Memiliki teman suportif yang bukan rekan kerja, akan memberikan kamu jalan keluar yang aman untuk melampiaskan rasa frustasimu. 

Menerapkan Teknik Mindfulness 

Teknik mindfulness bisa menjadi cara yang bagus untuk mengelola kecemasan dan stres terkait pekerjaan. Mulailah dengan melakukan meditasi singkat yang dipandu atau coba beberapa latihan visualisasi.

Perhatian penuh di tempat kerja dapat membantu kamu fokus dan lebih memiliki niat untuk terlibat dengan dunia.

Baca Juga: Tips Dekat dengan Senior di Tempat Kerja Baru Tanpa Terkesan Cari Muka

Luangkan Waktu untuk Menghilangkan Stres

Setelah hari kerja yang panjang, penting untuk bersantai. Temukan aktivitas yang membantu kamu mengalihkan pikiran dari pekerjaan.

Beberapa contoh yang bisa dilakukan yaitu dengan menjalankan hobi favorit Anda, membuat jurnal, atau menjadwalkan jalan-jalan dengan teman-teman. Menemukan identitas kamu di luar pekerjaan juga akan membantu menempatkan segala sesuatunya dalam perspektif yang berbeda. 

Tetapkan Batasan yang Sehat

Jika kamu berada dalam lingkungan pekerjaan yang toksik, penting untuk menetapkan batasan yang sehat. Misalnya, pertimbangkan untuk mematikan telepon kantor setelah waktu tertentu setiap hari dan hanya menanggapi email selama jam kerja. Berlatihlah mengomunikasikan batasan tersebut dengan jelas kepada manajer dan rekan kerja.

Jika ada batas yang dilintasi, segera atasi agar tidak terjadi lagi. Dalam sebuah survei oleh Self Financial, hampir satu dari 11 karyawan tidak merasa dihormati oleh manajer mereka, dan 11,6 persen mengatakan mereka merasa tidak dihargai oleh perusahaan tempat mereka bekerja. 

Jika kamu tidak merasa dihormati, dilecehkan, atau diintimidasi di tempat kerja, pastikan untuk mendokumentasikannya. Dengan begitu, kamu akan siap jika perlu meneruskan masalah atau menempuh jalur hukum.

Mulai Rencanakan Pengunduran Diri  

Jika kamu menemukan bahwa kenyataannya toksisitas menjadi lebih buruk, itulah saatnya untuk mulai mencari peluang kerja lainnya. Jangkau jaringan Anda dan perbarui profil media sosial profesional Anda. 

Luangkan waktu untuk mendokumentasikan semua pencapaianmu dan membuat garis waktu yang tepat untuk meninggalkan posisi saat ini. Kemudian kembangkan rencana dengan pencapaian spesifik agar tetap terarah.

Berada dalam lingkungan kerja yang toksik tidak berarti akhir dari kariermu. Alih-alih, fokuslah terlebih dahulu pada penerapan strategi koping. Dengan begitu, jika kamu memutuskan untuk pindah, setidaknya kamu tahu bahwa kamu telah mencoba yang terbaik untuk memperbaiki lingkungan pekerjaanmu. 

Perbincangan seru Dahlan Iskan bersama Wisnu Nugroho juga bisa diakses melalui tautan https://dik.si/beginu_dahlanis. Simak juga episode terbaru Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan, mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’, yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, jurnalis, penulis, dan pemimpin redaksi Kompas.com. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm