Sonora.ID - Terus Ditanya Kapan Nikah, Wanita 27 Tahun Alami Kolaps dan Gagal Nafas Hingga Dilarikan Kerumah Sakit.
Tiap orang memiliki toleransi kesehatan mental yang berbeda-beda, maka ada baiknya untuk tidak melakukan sesuatu yang membuat luka atau trauma pada mental orang lain.
Sebuah kejadian tak biasa dialami oleh seorang wanita yang berasal dari China.
Wanita berumur 27 tahun tersebut mengalami kolaps usai dirinya terus menerus mendapatkan pertanyaan "Kapan Nikah".
Bahkan kabarnya wanita tersebut sampai harus dilarikan kerumah sakit sebab alami gagal nafas.
Kronologi bermula ketika wanita tersebut didesak terus menerus oleh pihak keluarga dan orang terdekat untuk menikah.
Hingga terjadi pertengkaran yang sengit antara wanita 27 tahun tersebut dan pihak keluarga.
Dilansir dari Saostar.vn, pada saat pertengkaran makin sengit tiba riba sanh wanita alami gagal napas.
Wanita tersebut sesak napas, hingga seluruh tubuhnya mati rasa dan mengalami kejang-kejang.
Keluarga yang melihat respon tubuh wanita tersebut pun langsung melarikan perempuan 27 tahun tersebut kerumah sakit.
Wanita yang tak disebutkan namanya itu langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Qi Mo di Kota Jinan, Provinsi Shandong, China.
Baca Juga: DUH GEMOY BANGET! Selain Hyun Bin, Ini 4 Couple Drakor yang Akhirnya Menikah
Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis wanita itu mengalami sindrom alkalosis pernapasan.
Sindrom alkalosis pernapasan adalah penyakit yang terjadi saat pernapasan lebih cepat dan lebih dalam.
Hal ini menyebabkan peningkatan pertukaran gas alveolar, termasuk mengeluarkan CO2 dari sistem peredaran darah.
dr Tran Luong yang menangani kasus ini mengatakan gejala sindrom alkolosis secara umum adalah sesak napas dan mati rasa pada bagian tubuh pasien berangsur-angsur berkurang.
Dr Luong mengatakan kondisi alkalosis jenis respiratorik ini umumnya terjadi pada wanita dan anak yang mengalami perubahan suasana hati.
Kemudian pasien akan merasa sulit bernapas saat mereka terlalu cemas atau gelisah.
Untuk pengobatan sindrom ini cukup sederhana.
Hal yang paling penting dilakukan adalah menenangkan suasana hati pasien dan membantunya untuk mengatur emosinya.
Ini dilakukan agar si pasien tidak menjadi cemas atau merasa gembira yang berlebihan.
Baca Juga: HEBOH Dhena Devanka Beberkan Bukti KDRT Jonathan Frizzy 'Silakan yang Mau Jadi Istrinya'