"Dari hasil pengujian tersebut, BPK menilai sudah ada perbaikan yang signifikan terhadap temuan yang disampaikan," ungkapnya.
Achsanul juga memuji langkah Mensos mengembalikan dana bantuan yang tidak terdistribusi di Bank Himbara sebesar sekitar Rp1,1 triliun.
"Bu Mensos telah menyurati Himbara agar mengembalikan ke kas negara. Per Juni 2022, telah disetor ke kas negara sebesar hampir Rp900 miliar," katanya.
BPK juga melihat adanya terobosan Mensos dalam memastikan bansos tersalur dengan cepat yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.
"Kerja sama dengan PT Pos merupakan terobosan. Menurut saya hasilnya bagus juga karena PT. Pos sudah memiliki pengalaman dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai pada saat itu," tandasnya.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak, Kemensos Gelar Sunatan Massal untuk Kalangan Kurang Mampu
Sementara, Mensos Risma mengungkapkan bahwa Kemensos tidak ingin ceroboh dalam membuat laporan keuangan karena sangat berpengaruh pada laporan negara. Di hadapan BPK dan jajarannya, Mensos menyatakan pemeriksaan laporan keuangan adalah konsen utamanya.
"Saya itu selalu monitor prosesnya. Kalau ada yang ragu atau kurang, saya langsung tanya. Pernah sebelum subuh saya telpon, auditornya masih jawab pertanyaan saya," ucap Risma.
Risma memberikan apresiasinya kepada auditor yang selalu cepat merespon pertanyaan dalam proses pemeriksaan. Menurutnya, auditor dan jajaran Kemensos sama-sama bekerja keras hingga merelakan waktu tidur untuk merampungkan laporan keuangan.
Acara penyerahan laporan keuangan ini turut dihadiri oleh Auditorat Utama Keuangan Negara III, Dr. Ahmad Adib Susilo, SE, M.Sc.Ak, CSFA, Auditor Keuangan Negara IIIB Triyanto, SE, MM, para auditor yang memeriksa laporan keuangan Kemensos, serta Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Sosial RI.
Seperti diketahui, Kemensos mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas laporan keuangan tahun 2020. Menurut Achsanul, hal ini mampu melecut semangat Kemensos untuk meraih kembali WTP yang pernah diraih di tahun-tahun sebelumnya.