Sonora.ID - Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan pengobatan tradisionalnya. Salah satunya yang terkenal dan kerap dikonsumsi oleh masyarakat luas adalah jamu. Bahkan, jamu telah dikonsumsi sejak bertahun-tahun yang lalu.
Biasanya, jamu diracik menggunakan tanaman obat hingga rempah khas Indonesia, seperti jahe atau kunyit. Sampai saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang masih mengonsumsi jamu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga bisa mengonsumsinya. Jika kita ingat kembali ada salah satu merek jamu, yaitu Buyung Upik, yang terkenal di kalangan anak-anak.
Ada pula tokoh anak bernama Laras yang mengunjungi toko jamu rempah milik Bu Asih dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Jamu Rempah Ibu Asih”. Di sana, ia belajar bagaimana proses pembuatan jamu.
Jamu Memberikan Manfaat
Pada masa pertumbuhannya, anak-anak kerap mengalami berbagai masalah, seperti hilangnya nafsu makan. Alhasil, tidak sedikit orangtua yang akhirnya menggunakan jamu sebagai solusi.
Bahkan, penelitian Handajani dan Widhiastuti (2019) mengungkapkan bahwa jamu dapat meningkatkan berat badan pada anak. Jenis jamu yang digunakan adalah ramuan jamu cekok.
Baca Juga: Ternyata Ini Dia Manfaat Cuti Hamil bagi Para Perempuan yang Bekerja
Jamu jenis ini memiliki kandungan kunyit, temulawak, temu ireng, temu giring, lempuyang emprit, papaya, sambiloto, dan tempe bosok. Bahkan, dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dengan dosis 1.125-2.500 mg kurkumin per hari tidak ditemukan adanya toksisitas.
Mayoritas jamu pada anak dikhususkan untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan imun. Sementara itu, klaim lainnya sangat jarang karena keterbatasan usia anak untuk mengonsumsinya.
Tetap Harus Hati-Hati
Meskipun mampu memberikan manfaat, tapi pemberian jamu pada anak-anak tetap ada aturannya. Jangan berikan pada anak di bawah usia enam bulan. Kita bisa mulai memberikannya ketika ia sudah bisa mengonsumsi makanan padat.
Perhatikan juga kandungan jamu yang sesuai dengan usianya. Jamu yang mengandung jahe tidak dianjurkan untuk anak usia di bawah enam tahun karena kandungan tajamnya bisa memicu nyeri ulu hati.
Selain itu, apabila anak menderita suatu penyakit tertentu, jangan langsung memberikan jamu. Konsultasikan dulu dengan dokter perihal tersebut.
Baca Juga: Apakah Benar Bulu Kucing Bisa Berbahaya untuk Kesehatan Ibu Hamil?
Jika nekat memberikan jamu, dikhawatirkan ada kandungan yang menghambat obat-obatan rutin. Hal ini tentu bisa membahayakan kondisi kesehatan sang anak.
Jangan paksa anak apabila ia tidak suka mengonsumsinya. Cobalah untuk bertanya pada anak perasaan mereka saat meminumnya. Jika tak ingin melanjutkan, jangan langsung memaksanya.
Kenalkan secara bertahap dan jelaskan kenapa rasanya sangat asing. Setelah itu, kita bisa menyebutkan juga manfaatnya bagi tubuh anak. Ini dilakukan agar mereka paham.
Kita juga bisa memperkenalkannya seperti yang dilakukan oleh ibu Laras dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Jamu Rempah Ibu Asih”. Ia justru mengajak sang anak untuk melihat langsung bagaimana proses pembuatan jamu sebelum diminum oleh orang-orang.
Dengarkan dongeng lainnya dalam balutan audio drama hanya melalui siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Spotify. Ada banyak pilihan dongeng, mulai dari fabel, legenda, hingga kehidupan sehari-hari anak, yang bisa didengarkan.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru!