Sonora.ID - dr. Nuri Riviati,SpPD,K. Ger, Staff Divisi Geriatri Penyakit Dalam RSMH Palembang kepada Sonora FM Palembang (27/07/2022) mengatakan bahwa Lansia (usia 60 tahun keatas) merupakan populasi khusus, sudah seharusnya masyarakat atau keluarga memberikan pelayanan khusus kepada mereka, berbeda dengan kelompok yang bukan lansia.
Seiring perkembangan usia, lansia diusia tujuh puluh, delapan puluh terdapat perubahan fisiologis.
Keluarga harus mengenali, apabila mereka memerlukan bantuan karena jika tidak, dapat menyebabkan lansia terjatuh atau cedera saat beraktifitas.
“Permenkes nomor 79 tahun 2014, bahwa setiap rumah sakit diminta memberikan layanan khusus untuk lansia, artinya pelayanan yang memberikan kemudahan mulai dari pendaftaran, pelayanan, laboratorium,dan lainnya yang dapat memudahkan lansia menjangkau,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa permasalahan pada lansia tidak hanya sebatas fisik tapi juga psikis, mental, daya ingat, lingkungan sosial.
Masalah fisik antara lain ditemukan penyakit pada lansia terutama penyakit degenerative seperti hipertensi, diabetes, darah tinggi, paru-paru, ginjal, jantung.
Baca Juga: Rangkaian HLUN di Sumsel, Sentra Budi Perkasa Palembang Salurkan Bantuan
Bila sudah terdeteksi sebaiknya lansia dibawa berobat ke dokter untuk dilakukan evaluasi.
Permasalahan lain yang timbul pada lansia adalah kognitif atau daya ingat yang menurun atau pikun.
Keluarga harus merawat dengan maksimal setiap perubahan prilaku, keluarga harus memahami kondisinya.
Kaum lansia sebaiknya mengkonsumsi makanan tinggi protein untuk kekuatan otot agar bisa mandiri.
Dari sisi kesehatan, rumah sakit membutuhkan pelaku rawat atau pendamping lansia yang betul-betul bisa bekerja sama agar kesehatan lansia terjaga.
Lansia juga tetap harus beraktifitas dan melakukan kegiatan-kegiatan rohani serta butuh dukungan sosial dari keluarga dengan melakukan aktifitas sampingan.
Saat lansia sering menangis anggota keluarga harus mengenali perubahan sejak awal agar tidak berlanjut.
Lansia juga dianjurkan tetap berolahraga agar tetap bugar. Melakukan aktifitas sampingan dan tetap mandiri.
Baca Juga: Minum Vitamin Harus Sesuai Waktu, Dokter: Kalau Tidak, Bisa Ganggu Tidur
Tidak hanya lansia, kaum yang berusia 40 tahun juga dipersiapkan agar saat lansia tetap sehat dan aktif.
“Keluarga, pelaku rawat yang memiliki lansia yang masih aktif agar terus mempertahankannya agar tetap mandiri. Lansia tetap rajin olahraga minimal seminggu tiga kali, berjemur agar memperoleh vitamin D supaya tulangnya kuat. Mengkonsumsi nutrisi seimbang, mengkonsumsi sayur dan buah sebagai sumber mineral untuk mencegah sembelit. Minum yang cukup dan hindari berat badan yang berlebih. Hindari penyakit tidak menular seperti kencing manis, hipertensi. Hindari stress dan meningkatkan iman dan taqwa,” tutupnya.