Risiko ini lantas dianalogikan Djumyati sebagai sebuah “keranjang telur”. Jika pecah satu, maka yang lain akan mengikuti.
“(Oleh karena itu) jangan kita masuk di satu saham (saja) atau investasi,” sarannya.
Djumyati lalu menambahkan dengan tegas, “Okay return-nya gede, tetapi risikonya juga gede. Pada saat naik kita pasti akan seneng. Tapi kalau turun? Kita enggak bisa apa-apa (karena) uang yang ada di situ bisa minus, yang ada uang kita hilang.”
Baca Juga: Sebelum Anda Berinvestasi, Yuk Coba Kenali Dulu Profil Risikonya
Kalau dirasa salah satu investasi saham mulai menunjukkan guncangan, kita bisa mengalokasikan dana ke portofolio lain. Dengan demikian, keranjang telur yang dijaga dapat diselamatkan seluruh isinya sehingga meminimalisasi risikonya.
Selain mampu mengelola risiko, dengan membaca portofolio investasi, kita bisa mengira berapa kira-kira return yang terjadi secara keseluruhan.
“Jadi bisa sangat penting, tapi enggak banyak orang yang sadar,” tuturnya.
Mau tahu lagi tips-tips dalam menyusun portofolio investasi? Dengarkan penjelasan Djumyati Partawidjaja lebih lengkap melalui siniar CUAN - Cari Untung Bareng Teman episode “Apa Pentingnya Portofolio?”.
Tak hanya soal tips mengelola keuangan seperti THR, siniar persembahan Medio by KG Media yang bekerja sama dengan Motion FM, part of KG Radio Network ini juga akan memberikan tips berkualitas seputar asuransi, investasi, dan finansial lainnya!
Dengarkan CUAN - Cari Untung Bareng Teman di Spotify atau klik tautan berikut dik.si/cuan_pentingnyaporto.
Nantikan juga acara virtual menarik lainnya dari Medio by KG Media bersama Motion FM!
Baca Juga: Pemula Jangan Risau, Kenali Keuntungan dan Jenis Investasi Reksadana Ini, Anda Berminat?