Guernica oleh Pablo Picasso
Lukisan ini dibuat oleh Picasso sebagai respons atas pemboman Guernica, Spanyol, oleh Nazi Jerman dan Fasis Italia pada 1937. Ia berusaha merepresentasikan bahaya, penderitaan, dan kerusakan yang dihasilkan dari perang kepada umat manusia dalam Guernica ini.
Memilukan, abstrak, dan gelap bisa dikatakan adalah penafsiran dari lukisan yang menjadi simbol antiperang ini.
Baca Juga: 5 Negara Paling Damai di Dunia, Cocok Buat Kamu yang Butuh Healing
Campbell’s Soup Cans oleh Andy Warhol
Andy Warhol merupakan seorang seniman pop culture dengan banyak keahlian. Ia dikenal sebagai seniman yang acap kali memanfaatkan tokoh dan merek dalam karyanya.
Keunikan yang hadir dalam lukisan ini adalah Andy menggunakan objek yang sehari-hari orang Amerika lihat. Dengan ini, ia berusaha menghadirkan suatu pertanyaan, “Apakah kaleng sup Campbell ini layak diperhatikan seperti halnya karya Leonardo (da Vinci)?”
Dari lukisan ini, Andy mampu mengejutkan komunitas seni hingga mengubah sejarahnya.
Berburu Celeng oleh Djoko Pekik
Dilansir dari KOMPAS.com, lukisan yang dibuat oleh Djoko Pekik ini berusaha menggambarkan keadaan pemimpin Indonesia pada era Orde Baru.
Sama halnya dengan lukisan-lukisan lain miliknya, Djoko berusaha menghadirkan kritik terhadap kondisi sosial dan politik Indonesia.
Kisah lengkap dari lukisan dan pergumulan hidup Djoko Pekik ini bisa coba kamu dengarkan melalui siniar Beginu bertajuk “Berbahasa Lewat Lukisan yang Bau Terasi” di Spotify.
Beginu merupakan siniar yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, seorang jurnalis, penulis, sekaligus Pemimpin Redaksi KOMPAS.com. Di sana, ia membahas pergumulan, paradoks, pengalaman berkesadaran dalam hidup bersosok manusia lewat tokoh-tokoh yang inspiratif dan unik.
Dengarkan Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/beginu_djoko1.
Baca Juga: Lintasi Waktu, Djoko Pekik Sang Maestro Lukisan Pamerkan Lukisan Bernuansa Pandemi