Sonora.ID – Kehidupan rumah tangga pesinetron Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar memang selalu terlihat harmonis dan jauh dari kabar miring.
Ditambah lagi keduanya juga telah dikaruniai, 3 buah hati yang lucu dan menggemaskan yaitu, Teuku Adam Al Fatih, Cut Hawwa Medina Al Fatih, dan Cut Shafiyyah Mecca Al Fatih.
Kalau bicara soal anak, rasanya orangtua akan selalu dikejutkan dengan tingkah anak-anak yang sulit ditebak.
Seperti pengalaman yang terjadi pada Shireen Sungkar baru-baru ini. Pasalnya belum lama ini Shireen mendadak ditagih utang, gara-gara kelakuan putra sulungnya.
Rupanya Shireen Sungkar dibuat geleng-geleng kepala saat menerima tagihan jajan dari sekolah Adam. Tagihan jajan mencapai ratusan ribu rupiah meski masih SD.
Ternyata Adam diduga sering mentraktir teman-temannya hingga membuat tagihan jajannya di kantin membengkak.
"Kerjaannya ngambil makanan di kantin, tiba-tiba aci-nya dateng 3 hari kemudian. Tagihannya ratusan ribu say. Mahal banget, kaget dong. Anak SD belanja apa sih di kantin? Ternyata dia berhari-hari traktir temennya sekelas say," omel Shireen Sungkar dalam Channel YouTube miliknya.
Mengetahui hal tersebut, Shireen Sungkar langsung memberikan nasihat kepada Adam. Ia mengingatkan Adam bukanlah anak sultan.
"Nak, mami kasih tau ya, kamu bukan anak sultan. Jadi tolong jangan ikut-ikutan," ungkap Shireen Sungkar.
Mendengar hal tersebut, teman Adam yang ada di rumahnya mengatakan tidak mendapatkan traktiran darinya.
"Aku nggak ditraktir kok, dia bukan traktir teman-teman sekelas," ujar salah satu teman Adam.
"Hah? Kok nggak ditraktir? Jadi yang benar yang mana sih?" kata Shireen Sungkar.
Teuku Wisnu akhirnya memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut. Wisnu menyebut anaknya bukanlah mentraktir teman-teman kelasnya.
"Waktu itu lagi makan terus besoknya libur. Inget nggak dari 2 minggu? Nah itu makan lagi makan lagi sampai orang tadi nyamperin. Adam sudah makan segini, maksudnya kayak gitu," tutur Teuku Wisnu meluruskan jika sang buah hati lupa membayar apa yang sudah diambil di kantin sekolah.
Meski sudah diklarifikasi, Shireen Sungkar masih terheran-heran dengan kelakuan unik Adam.
Baca Juga: Cut Meyriska dan Roger Danuarta Akui Pisah Ranjang Demi Anak: Memang Harus Berpisah!
Bagaikan spons yang menyerap air dengan cepat, seperti itulah otak anak saat menyerap informasi sekitarnya.
Maka jangan heran kalau anak tiba-tiba melakukan hal yang tidak pernah Bunda dan Ayah ajarkan, karena mungkin mereka menirunya dari kebiasaan sehari-hari kedua orangtuanya.
Itulah sebabya, ajarkan dan beri contoh pada anak keterampilan hidup sedini mungkin, contohnya bijak mengelola uang.
Tapi bagaimana caranya? Mengajarkan konsep uang saja sudah rumit!
Jangan bingung Bunda, yuk simak tips ajarkan anak bijak mengelola keuangan sedini mungkin.
Kenalkan Konsep Uang
Berbicara tentang keuangan dengan anak-anak merupakan hal yang sangat penting.
Diskusikanlah kebutuhan dan keinginan serta dasar-dasar bagaimana orang bisa mendapatkan uang dan apa saja kebutuhan rumah tangga yang perlu dianggarkan dan dibayarkan setiap bulan.
Anda juga bisa berdiskusi dengan mereka dalam hal rencana menabung untuk liburan atau prioritas belanja barang yang dibutuhkan setiap minggu atau setiap bulannya.
Hal ini akan menunjukkan kepada mereka bagaimana menganggarkan biaya dalam kehidupan nyata.
Ajarkan Mereka Bagaimana Cara Mendapatkan Uang
Mintalah anak-anak untuk melakukan beberapa tugas rumah dan biarkan mereka 'mendapatkan' uang dari Anda atas usahanya.
Selain itu, ajarkan juga kepada mereka tentang menjual mainan atau buku yang sudah tak terpakai dan tak diinginkan, misalnya lewat situs online atau membuka lahan jualan di halaman rumah.
Cara ini akan membantu mereka melacak pendapatan dan mengetahui sebanyak apa uang yang sudah dihabiskan dari hasil penjualannya.
Baca Juga: Heboh! Netizen Kecam Minta Hapus Program Acara Bucin Fuji dan Thariq Halilintar: Tidak Mendidik!
Beri Tanggung Jawab untuk Menyimpan Uang Sendiri
Ini merupakan cara yang tepat untuk mengenalkan konsep menabung pada anak.
Mungkin selama ini Bunda merasa khawatir ketika membiarkan anak menyimpan uangnya sendiri, sebab anak belum mengerti nilai uang sehingga ia bisa cenderung teledor saat menyimpannya.
Jadi setiap kali anak mendapat uang, orangtua langsung buru-buru mengambilnya.
Namun memercayakan anak untuk menyimpan uang memiliki berbagai manfaat.
Di antaranya adalah menanamkan pola pikir bahwa uang sangat berharga, menumbukan rasa tanggung jawab, serta melatih kebiasaan menabung pada anak.
Di masa mendatang, anak akan menghargai uang dan lebih bijaksana dalam menggunakannya.
Namun konsep ini baru bisa Bunda terapkan pada anak usia 5 tahun ke atas, ya.
Melibatkan Anak saat Berbelanja
Mengajak anak berbelanja bisa dilakukan sembari mengajarkan kepada anak untuk memiliki alasan setiap kali membeli sesuatu.
Misalnya membeli peralatan menulis karena sebentar lagi masuk sekolah, membeli sepatu karena sepatunya sudah jebol dan tidak bisa dipakai, atau yang lainnya.
Sehingga anak akan memahami fungsi membeli sesuatu. Dan terbiasa membeli sesuatu yang memang dia butuhkan. Tidak sekadar yang dia inginkan.
Membeli Barang yang Dibutuhkan
Apabila anak mulai mengerti konsep membelanjakan uang. Ajak anak berdiskusi tentang barang apa saja yang sudah ia miliki dan belum ia miliki, yang penting untuk dimiliki sekarang dan yang bisa dibeli nanti.
Jelaskan padanya, apa saja yang bisa dibelinya dengan uang tersebut, misalnya mainan yang berguna dan belum dimilikinya, buku dongeng/cerita, jajanan tertentu yang belum pernah dinikmatinya, atau bahkan berjalan-jalan ke suatu tempat dengan menggunakan uang tersebut.
Hal ini akan membuat anak berpikir dan terbiasa mencari solusi serta memahami dengan baik keinginannya.
Anak akan belajar mengambil keputusan yang tepat, sehingga kelak anak menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Nathalie Holscher dan Putri Delina Blak-Blakan Berseteru di Media Sosial: Anak Ga Usah Ikut Campur!
Beri Mereka Anggaran
Menetapkan anggaran bersama-sama dengan anak akan membantu mereka secara keseluruhan.
Berilah uang saku dan mintalah mereka bekerjasama dengan cara menuliskan berapa jumlah uang yang mereka habiskan dengan uang sakunya.
Ini trik sederhana yang bisa dilakukan untuk penganggaran dan tentu akan sangat berharga saat mereka tumbuh dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri.
Melatih Anak untuk Berbagi
Mengajarkan anak untuk berbagi juga termasuk melatih anak untuk hidup sederhana dan menjadi seseorang yang dermawan.
Selain itu, anak juga akan memahami bahwa dalam hidup ini yang ingin dan membutuhkan sesuatu tidak hanya dirinya. Banyak anak dan orang yang lebih susah.
Namun, pastikan untuk tidak memaksa anak dalam berbagi. Karena hal tersebut justru akan membuat anak malas untuk membiasakannya.
Menjadi Contoh untuk Anak
Untuk membiasakan anak hidup sederhana, orang tuanya juga harus hidup dengan sederhana.
Ketika anak dibiasakan hidup sederhana namun orang tuanya gemar berfoya-foya maka anak akan menganggap hal tersebut sebagai suatu ketidak adilan.
Menginginkan anak yang tumbuh baik memang butuh pengorbanan, Bun. Salah satunya adalah menjadi contoh yang baik dan layak untuk ditiru oleh anak.
Baca Juga: Nastusha Nangis Karena Nggak Diajak Main, Ini Pelajaran Hidup yang Chelsea Olivia Berikan ke Anak!