Makassar, Sonora.ID - Salah satu program unggulan Pemerintah Kota Makassar yakni Lorong Wisata memerlukan peran generasi milenial.
Pasalnya, anak muda memiliki kreatifitas dan semangat yang barapi-api. Demikian seperti disampaikan Mario David, Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar saat hadir sebagai narasumber talkshow Bersama Perlemen yang disiarkan Smartfm.
"Indonesia memiliki bonus demografi yang begitu luar biasa. Potensi anak muda, generasi milenial, begitu memenuhi potensi SDM Indonesia. Sulawesi Selatan khususnya Makassar kebagian juga bonus demografi. Itu harus dimanage dengan baik," ujarnya.
Menurutnya, keunggulan yang dimiliki anak muda ini harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Jika tidak, potensi mereka hanya akan menjadi beban dan pendulum negatif.
"Bayangkan, begitu banyak angkatan kerja, lantas peluang kerja setelah pandemi itu turun. Tingkat pengangguran naik 29 persen, tidak sebanding dengan potensi sumber daya kerja kita. Ini bisa berbahaya. Olehnya perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," sebutnya.
Baca Juga: Branding Lorong Wisata Makassar, Dinamai Kota Besar Dunia
Dari dua sisi, pemerintah tidak bisa menangani semua hal. Tentu diperlukan partisipasi masyarakat dan pemuda itu sendiri.
Karenanya dalam berbagai kesempatan, dirinya selalu mengatakan bahwa anak muda harus memiliki 4 hal dalam era bonus demografi. Pertama, mereka harus punya pengetahuan yang luas. Informasi tidak sulit didapat, begitu banyak akses untuk mendapatkan pengetahuan.
"Yang kedua, anak muda harus punya soft skill. Mereka miliki keterampilan dasar ataupun tambahan yang bisa membuat mereka unggul. Hari ini pasar globalisasi sudah masuk. Anak-anak harus menguasai teknologi. Begitu banyak peluang yang terbuka," bebernya.
Selanjutnya, penguasaan bahasa asing. Utamanya bahasa Inggris dan Mandarin. Terakhir, membuat networking atau membangun jaringan kerja.
"Networking yang baik akan membantu untuk mendapat sumber dan akses informasi," ucapnya. Namun tak kalah penting, lanjut Mario, anak muda harus memiliki moralitas yang baik.
Di sisi lain, tugas pemerintah harus membuat kebijakan yang pro kepada anak muda. Khusus di Makassar, Pemkot punya visi misi yang sudah tertuang di RPJMD. Lorong Wisata termasuk di dalam visi misi tersebut.
Program itu pun memang sengaja dirancang bagi kalangan milenial untuk berkreasi. Sedikitnya ada 12 ribu lorong di Kota Makassar yang akan dijadikan lorong wisata.
Lorong-lorong Wisata, kata Mario, harus diberdayakan menjadi objek maupun subjek sekaligus dalam pembangunan kota. Program lorong wisata ini diback up oleh 16 Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Dinas Pariwisata misalnya mengembangkan kerajinan di setiap lorong sehingga punya kekhasan. Itu anak muda harus ambil bagian. Kemudian Ada 10 ribu UMKM yang dibina Dinas UMKM, anak muda harus jualan di situ. Adapula 100 ribu peluang kerja di lorong. Setiap anak muda harus menciptakan lapangan kerja sendiri," pungkasnya.
Baca Juga: Pemkab Kubu Raya Ajak Para Pemuda Promosikan Wisata Desa Masing-masing