Banjarmasin, Sonora.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin menunjukkan peningkatan.
Sejak awal tahun 2022, sedikitnya tercatat sudah ada sekitar 30 kasus DBD di kota berjuluk seribu sungai ini.
Kondisi ini diperparah dengan cuaca yang bisa berubah dalam sewaktu-waktu. Alias pancaroba.
“Memang dari data untuk Banjarmasin ada peningkatan kasus DBD. Dibandingkan tahun lalu kita tidak mengetahui data sepenuhnya," ucap Muhammad Ramadhan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM di Balai Kota, Rabu (03/8).
Ramadhan tak menampik, kondisi cuaca yang memasuki pancaroba menjadi penyebab meningkatnya kasus DBD ini.
“Warga juga ada sempat dirawat di RS,” terangnya.
Ia menerangkan, jika ada warga yang dinyatakan positif DBD maka pihaknya akan melakukan skrining di puskesmas.
Kemudian, lanjut Ramadhan, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan melakukan fogging di rumah yang warga bersangkutan.
“Selain mencegah pakai fogging, kita imbau warga tidur menggunakan kelambu,” katanya.
"Kita juga mengimbau masyarakat agar memperhatikan prinsip 3M Plus sebagai upaya pencegahan DBD,” lanjutnya lagi.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus yakni menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk serta menggunakan kelambu saat tidur.
Selain itu, Ia juga menyarankan untuk memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk di tempat penampungan air, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Lalu mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
“Yang terpenting agar masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan, agar perkembang biakkan nyamuk pembawa penyakit ini bisa ditanggulangi. Karena DBD juga berbahaya jika kita tidak melakukan pencegahan dengan baik,” tuntasnya.
Baca Juga: Cek! Ada Cara Palinh Efektif Berantas Nyamuk DBD Selain Fogging