Dia sendiri kebagian dua kali tugas. Selain di Stadion Manahan, ia akan kembali berkostum maskot Rajamala pada tanggal 5 Agustus di cabang olahraga sepak bola CP yang bertanding di Stadion Universitas Negeri Sebelas Maret .
Saat penyerahan medali, tugas maskot Rajamala hanya berdiri di samping podium, melakukan tos dengan atlet, dan foto bareng para pemenang. Di luar itu Agung bebas melakukan atraksi yang menghibur penonton.
Namun, kostum yang berat membuat gerakan Agung terbatas. Tidak bisa lincah. Berjalan pun hanya bisa dilakukan perlahan. Jadinya Rajamala terlihat kalem.
"Saya juga cuma bisa lihat dari bawah topeng." Bagian mata maskot tidak bisa untuk melihat jarak jauh, kata Agung.
Sebelum tampil Agung hanya berdiri di bawah tribun VIP. Selama empat jam mengenakan kostum, dia tidak bisa duduk.
"Tapi saya senang. Enggak apa-apa. Bahagia," imbuh Agung sambil tersenyum.
Rajamala merupakan karakter yang dikenal terlihat menyeramkan dan kuat. Untuk menjadi maskot ASEAN Paragames 2022, sejumlah budayawan Solo dilibatkan ikut mengkaji karakakternya sampai ditetapkan sebagai maskot.
Baca Juga: Hingga Hari ke 4, Gibran Pastikan Kelancaran Gelaran Asean Paragames 2022 di Solo