Bandung, Sonora.ID - Diketahui, kondisi jalan-jalan yang ada di Jawa Barat yang rusak, secara total mencapai 450 KM, dan harus segera dilakukan perbaikan.
"Untuk diketahui, bahwa sampai saat ini kondisi jalan yang rusak di Jawa barat mencapai 450 km," ungkap Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat (Jabar) Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Rabu (3/8/2022).
"Kondisi tersebut harus segera direkonstruksi, dengan cara membongkar dan membangun kembali jalan baru sehingga membutuhkan biaya yang tinggi," jelas Bambang.
"Dan anggaran APBD 2023 untuk kami jumlahnya mengalami penurunan," imbuhnya.
Untuk itu, tutur Bambang, dalam mewujudkan “Jalan Mulus”, pihaknya telah menyusun strategi perbaikan jalan dan jembatan yang ada di Jabar.
“Padahal jalan mulus ini merupakan janji kampanye Gubernur dan Wagub Jabar, Kang Emil dan Pak Uu yang berakhir pada September 2023 nanti," tutur Bambang.
Namun di sisi lain, kata Bambang, meskipun anggaran APBD 2023 menurun jadi Rp1,1 Triliun yang semula mencapai Rp1,3 Triliun tahun 2022, Dinas BMPR Jabar sudah memiliki beberapa strategi penanganan jalan yang rusak di Jawa Barat.
"Selain melakukan beberapa pengerjaan jalan mulus dan jembatan mantap, kami juga akan berkoordinasi dengan Bappenas dan Kementerian PUPR untuk pembiayaan anggarannya," kata Bambang.
Ia mengatakan, pihaknya bisa memahami tentang kondisi keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengalami pengurangan.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Prihatin Banyak Jalan Rusak Bekas Galian Proyek IPAL
"Betul ada penurunan anggaran dibandingkan dengan tahun 2022. Jadi memang kita memahami kondisi ini. Terlebih, pada 2024 akan ada Pilkada serentak dan Pemilu," ungkapnya.
Berdasarkan Undang Undang No II/2022 tentang jalan, dinyatakan anggaran pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota bisa dibelanjakan untuk penanganan jalan maupun jembatan yang bukan kewenangannya.
"Nah, atas dasar itulah, Dinas BMPR Jabar berkoordinasi dengan Bapeda Jabar, Bapenas dan Kementerian PUPR. Diharapkan bisa membuahkan hasil juga membantu untuk kekurangan pembiayaan penanganan jalan di Jawa Barat," harapnya.
"Kalau dihitung rekontruksi itu biayanya bisa mencapai Rp1,9 triliun," kata Bambang.
"Kondisi jalan di Jawa Barat hampir 73 persen sudah melebihi dari umur teknis," katanya menjelaskan.
Untuk itu, tidak ada solusi lain kecuali melakukan rekonstruksi.
"Jika 73 persen, berarti Rp1,6 triliun harus kita siapkan untuk rekontruksi jalan," terangnya.
Bambang mengungkapkan dengan keterbatasan anggaran, pihaknya melakukan beberapa langkah. Salah satunya melalui penanganan berkala yakni melapis ulang dengan ketebalan jalan sekitar 10 cm.
"Kondisi jalan yang eksisting ini kita perbaiki dulu sampai dengan memenuhi kriteria. Itu yang akan kita lakukan di tahun 2023 mendatang," tegas Bambang.
Selain itu, dengan anggaran yang minim, Dinas Bina Marga akan memprioritaskan perbaikan jalan di beberapa wilayah seperti perkotaan, kolektor perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan wisata dan ekonomi.
Baca Juga: Warga Harap Tenang! Pemprov Sulsel Janji Perbaiki Ruas Jalan Antang Tahun Ini
Dia menjelaskan dalam menentukan prioritas perbaikan jalan tersebut Dinas Bina Marga akan berkoordinasi dengan lintas sektor seperti Bappeda, Dinas Pariwisata serta Dinas Pertanian dan Pertahanan Pangan Jabar.
"Sekitar 450 km lebih jalan di Jabar sudah rusak secara merata. Jadi dibutuhkan koordinasi dengan pihak lain. Itulah sebabnya harus segara kita selesaikan," jelasnya.
"Kita tidak akan mengeluh dengan kondisi tersebut tetapi harus segera ditangani dengan sumber daya yang ada. kita tetap optimis akan bisa tertangani dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga: Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Solo-Jogja, Warga Desa Klinggen Boyolali Mengeluh