Bootcamp Inkubasi Usaha yang diikuti para wirausaha pemula dan startup/bisnis potensial ini bertujuan agar setiap startup mampu menguji produk yang akan diterima oleh pasar (Product Market Fit) yang sudah dikembangkan sebelumnya.
Selain itu juga untuk memastikan startup/bisnis tersebut memiliki fundamental keuangan yang baik serta aspek legal dan kekayaan intelektual yang kuat, membangun sebuah strategi untuk meluncurkan produk, serta mampu mengembangkan produk tersebut agar siap untuk dipasarkan ke publik dalam skala nasional maupun Internasional.
Sementara itu, Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII Arif Wismadi mengatakan bahwa untuk sasaran dari kegiatan ini adalah startup yang memiliki keunggulan inovasi, kreativitas, teknologi, dan proyeksi usaha yang terukur diutamakan pada usaha berbasis teknologi, berwawasan lingkungan, berorientasi ekspor atau substitusi impor, dan atau industri kreatif.
Menurut Arif, program pembinaan kewirausahaan UII merupakan ikhtiar untuk meningkatkan rasio kewirausahaan di tingkat universitas dan juga Indonesia. Kontribusi yang telah dicapai adalah peningkatan rasio alumni UII yang berwirausaha dari 4,74 persen di tahun 2017, menjadi 14 persen di 2021.
Hal tersebut dicapai melalui pengembangan kapasitas kelembagaan dan layanan inkubatornya dengan dukungan Program Erasmus + GITA dan Erasmus + Angel dari European Union.
Kepala Inkubator Bisnis IBISMA UII Amarria Dila Sari menambahkan, Bootcamp ini menghadirkan narasumber ahli dan praktisi di berbagai bidang. Dimulai dari business mindset, startup 101, pengujian dan validasi produk, evaluasi kinerja keuangan, legalitas usaha, standardisasi dan Kekayaan Intelektual serta persiapan dan fasilitasi ekspor (bagi startup non-digital).
Baca Juga: PLUT Percepat KUMKM Onboarding dalam Platform Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah/Lembaga