Sonora.ID - Ini dia 3 weton cantik jelita tapi hidupnya menderita. Ternyata mereka adalah titisan Roro Jonggrang.
Cerita Candi Prambanan menjadi salah satu cerita yang paling popular. Cerita ini mengisahkan cinta seorang pangeran kepada seorang putri yaitu Roro Jonggrang yang berakhir dengan dikutuknya sang putri akibat tipu muslihat yang dilakukannya
Seperti yang diketahui Roro Jonggrang dikenal sebagai wanita yang cantik jelita dan mampu memikat hati Bandung Bondowoso.
Karena Roro Jonggrang tidak menyenangi Bandung Bondowoso, ia pun memberi persyaratan paling susah untuk Bandung Bondowoso yaitu dengan membuatkan seribu candi dalam semalam.
Namun nasib malang menimpa Roro Jonggrang hingga dirinya dikutuk menjadi batu.
Rupanya, 3 weton ini memiliki nasib hamper serupa dengan Roro Jonggrang. Meski cantik, sayangnya hidup mereka menderita.
Penasaran weton apa saja? Yuk langsung saja simak ulasannya berikut ini:
Sabtu Wage
Wanita pemilik weton Sabtu Wage adalah orang yang cantik jelita namun hidupnya menderita.
Weton yang satu ini dikenal sebagai sosok yang mudah geram, pencemburu, dan benar-benar menyenangi kemewahan.
Baca Juga: Punya Garis Hidup Sempurna, 5 Weton Anak Ini Diramal Bakal Kaya dan Sukses Melebihi Orangtua!
Meski dikenal setia ke pasangan dan pintar, nanum mereka adalah orang-orang yang sulit diterka dan arogan.
Memiliki paras yang cantik, weton Sabtu Wage tahan menanggung derita, kerap kekurangan, dan sering mendapatkan kekesalan dalam hidupnya.
Sabtu Legi
Pemilik weton Sabtu Legi adalah orang yang dikenal cantik titisan Roro Jonggrang, namun hidupnya merasakan penderitaan.
Weton yang satu ini memiliki sifat buruk yaitu suka menantang, dan punya perkataan yang paling pedas.
Meski banyak diterpa kesialan, weton Sabtu Legi juga kerap diterpa banyak keberuntungan. Ini karena dewa yang menaunginya punya karakter kotor dan pemaaf.
Sabtu Legi ialah weton yang dimisalkan seperti batu. Tujuannya pendiam, kurang wacana, dan keras hati.
Rabu Pon
Karakter jelek weton ini ialah suka memperlihatkan suatu hal dan haus akan perhatian. Pada kondisi tertentu mereka suka mempersalahkan seseorang.
Dewa yang menaunginya ialah Dewa Sri yang memiliki makna berprestasi dan memperoleh banyak simpati dari sekitaran.
Sadwaranya yakni tunggal atau daun, yang memiliki makna selalu bertanggungjawab tetapi suka menentang.
Rakam weton ini ialah Mantri Sinaroja, tidaklah aneh mereka sanggup melakukan pekerjaan dan arogan.
Parasannya ialah Lakuning Rembulan yang memesona dan kerap membuat damai hati seseorang.