Sonora.ID - Setiap ibu rumah tangga pasti pernah membeli cabai dan menyimpannya di kulkas untuk stok bahan masakan sehari-hari.
Biasanya cabai dibungkus dengan kantong plastik saat dibeli di tukang sayur. Namun saat membelinya dalam jumlah sedikit, umumnya tukang sayur akan membungkusnya dengan kertas atau koran bekas.
Meski terlihat sepele, hal ini justru berbahaya dan bisa mengundang penyakit ke rumah hingga mengancam nyawa keluarga.
Melansir Sajian Sedap, kertas atau koran bekas bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh karena kebersihannya.
Terlebih karena kertas cetak atau koran bekas menyimpan tinta di atasnya sehingga bisa mengontaminasi makanan.
Sehingga, tinta yang terdapat di koran bisa membahayakan kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Tinta yang digunakan untuk pencetakan surat kabar mencemari makanan setelah pengemasan di surat kabar, yang dapat sangat mempengaruhi kesehatan individu.
Kontaminasi makanan menunjukkan munculnya bahan kimia berbahaya dan mikroorganisme menular yang dapat mempengaruhi efek yang tidak menguntungkan pada kesehatan manusia.
Tinta yang digunakan untuk mencetak koran terdiri dari komponen-komponen seperti Timbal, Naphthylamines aromatic hydrocarbon.
Koneksi pengemasan bahan makanan dapat didefinisikan dengan baik sebagai interaksi antara makanan, pengemasan, dan pengaturan yang menghasilkan dampak pada pengemasan dan/atau makanan.
Baca Juga: Sekeluarga Kalau Gak Mau Mati Muda, Stop Makan Pare Bersamaan dengan Makanan Ini! Bahaya Banget
Tujuan utama pengemasan makanan adalah melindungi bahan makanan dari agen ekologis. Namun, seperti hubungan juga dapat mengarah pada penurunan superioritas, keamanan, atau keduanya.
Koran yang dapat digunakan kembali dimanfaatkan dalam sumber daya pengemasan makanan sering menyebabkan relokasi minyak mineral ke dalam makanan secara bertahap
yang tidak dapat ditoleransi menurut evaluasi toksikologi saat ini.
Namun, tetap saja, di banyak tempat koran digunakan untuk membungkus bahan makanan. Pemalsuan makanan adalah masalah utama bukan hanya untuk negara-negara berkembang tetapi juga untuk seluruh dunia.
Kira-kira di India, lebih dari 3 juta orang terjerat dalam bisnis makanan pinggir jalan. Makanan pinggir jalan menawarkan pendapatan untuk lakh orang di negara dengan nilai yang wajar untuk berpenghasilan menengah dan kelas berpenghasilan rendah.
Tidak ada satu pun bahan pengemas makanan yang sepenuhnya lembam, itulah sebabnya
kemungkinan unsur-unsur biokimia mereka untuk melakukan perjalanan ke dalam makanan kemasan.