Sonora.ID - Badan Investigasi Amerika Serikat atau yang dikenal dengan sebutan FBI pada hari Senin, 8 Agustus 2022 waktu setempat, melakukan penggerebekan ke rumah salah satu mantan Presiden AS, Donald Trump.
Hal ini langsung menjadi sorotan dunia.
Dalam pengakuannya yang dikutip dari New York Times, sosok yang sempat menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat ini menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh FBI adalah tindakan yang tidak perlu, apalagi sampai membobol isi brankasnya.
Trump menyebut ia selama ini bekerja sama dengan lembaga tersebut.
“Setelah bekerja dan bekerja sama dengan lembaga pemerintah terkait, penggerebekan mendadak di rumah saya ini tidak perlu. Mereka bahkan membobol brankas saya,” ungkapnya.
Memunculkan tanda tanya besar di benak masyarakat dunia, penggerebekan ini berlangsung di Mar-a-Lago sebuah klub dan kediaman pribadi Donald Trump yang tepatnya berlokasi di Palm Beach, Florida.
Digadang-gadang, FBI tengah mencari brankas yang dibawa oleh Trump ketika ia angkat kaki dari Gedung Putih selepas berakhirnya masa jabatannya.
Brankas tersebut berisi banyak dokumen rahasia.
Baca Juga: Breaking News! Ivana Trump Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya!
Brankas isi dokumen rahasia
Sebelumnya, sang eks presiden tersebut menunda pengembalian 15 berkas materi yang diminta oleh para pejabat Arsip Nasional, kasus ini kemudian dirujuk ke Departemen Kehakiman AS pada awal tahun 2022 ini.
Marah dengan penggerebekan yang terjadi, ia menyebut AS sebagai negara yang rusak.
“Serangan seperti itu hanya bisa terjadi di negara-negara ‘dunia ketiga’ yang rusak,” tegasnya kecewa.
Trump pada saat penggerebekan sedang berada di New York, sebelum akhirnya diberikan oleh salah satu putranya bahwa tengah berlangsung penggerebekan di Mar-a-Lago.
Hingga saat ini pernyataan resmi di FBI masih dinantikan.