Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, terkait dengan kasus penembakan anggota Polri yang menewaskan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tujuannya untuk dituntaskan secara terbuka tanpa ada keraguan untuk mengungkapkan kebenaran.
“Sejak awal saya sampaikan, usut tuntas, jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutup-tutupi, ungkap kebenaran apa adanya,” tegas Presiden Jokowi saat meresmikan Terminal Kijing, di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, secara virtual, Selasa (09/08/2022).
Selain itu, Jokowi juga menegaskan, agar jangan sampai kasus tersebut menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Hal tersebut disampaikan presiden Jokowi, karena menurutnya citra polri perlu dijaga.
“Jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting. Citra Polri apapun harus tetap kita jaga,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan bahwa Presiden Jokowi telah memerintahkan jajaran terkait untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J secara tuntas.
“Presiden sudah tiga kali menyampaikan dan penyampaiannya sudah sangat terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya. Itu kan arahan Presiden. Presiden sebetulnya mengharapkan untuk ini agar bisa terselesaikan, supaya citra Polri tidak babak belur,” ujar Pramono.
Baca Juga: Akui Penyesalan, Ini Isi Surat Bharada E untuk Keluarga Brigadir J
Sebagai informasi, Brigadir J tewas dalam insiden di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu.
Presiden menyebut, kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo menimbulkan banyak pertanyaan di ranah publik.
Lebih lanjut, kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J telah memasuki babak baru.
Polri melalui Kepala Divisi Humas Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya akan mengumumkan tersangka baru hari ini, Selasa (09/08/2022).